Selasa, 22 Mei 2012

We Are Super Generation Part 5




Main Cast : Girls Generation (Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona, dan Seohyun)

Another Cast : Super Junior (Leeteuk, Heechul, Sungmin, Siwon, Eunhyuk, Donghae, Yesung, Kibum, Kyuhyun, Shindong, dan Ryeowook)

Genre : Drama, Friendship, Romantic

Type : Sequel

*Annyeong yeorobeun, ini adalah fanfic pertamaku. Kalau berkenan silakan dibaca, kalau nggak juga nggak papa. Kalau bisa kasih komen ya. Gomawo :)


~ KARENA DALAM HIDUP TAK ADA YANG TAK MUNGKIN~



Author POV

Dari arah belakang, sebuah motor melaju dengan kencang ke arah Hyoyeon. Pengendara motor itu langsung merampas dompet Hyoyeon dan membawanya kabur menggunakan motor.

Hyoyeon yang kaget pun, langsung berteriak dan menjatuhkan semua belanjaannya.

“Copet... tolong.. ada copet..” teriak Hyoyeon. Tapi karena jalanan siang itu agak sepi, tak ada seorang pun yang menolongnya.

Tiba tiba

Criiit.., sebuah motor berhenti di dekat Hyoyeon.

“Pergi ke mana dia?” tanya pengendara motor itu. Hyoyeon yang bingung pun hanya diam saja dan tidak menjawab.
“Yaa, pencopet itu pergi ke mana?” tanya pengendara motor itu lagi.

“Ne? Ke, ke sana,” jawab Hyoyeon sembari menunjuk ke arah pencopet itu pergi.

Pengendara motor itu lalu segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Hyoyeon yang masih shock, hanya terdiam melihat pengendara motor tadi.

“Apa dia sedang mengejar pencopet itu?” tanya Hyoyeon pada dirinya sendiri.


Pengendara motor itu berhasil mengejar pencopet yang merampas dompet Hyoyeon.

Criit.., dia menghentikan motornya tepat di depan motor si pencopet untuk menghalanginya kabur.

“Kembalikan dompet yang tadi kau ambil!” seru pengendara motor itu dengan suara lantang.
“Jangan menghalangi jalanku! Cepat minggir!” seru pencopet itu juga dengan suara yang tak kalah lantang.

“Ahjussi, ingatlah anak dan istrimu, kalau kau mengambil barang yang bukan milikmu kau akan masuk penjara,”
“Aku tidak akan masuk penjara kalau kau tak menghalangiku. Cepat minggir!” perintah pencopet itu.

“Ahjussi, maaf, tapi aku sudah berusaha memperingatkanmu,” ucap pengendara motor itu.

Dengan cepat ia lalu menghajar pencopet itu hingga babak belur. Dompet Hyoyeon pun berhasil didapat. Namun rupanya pencopet itu masih belum jera. Dia masih berusaha mengambil dompet Hyoyeon dengan menendang pengendara motor itu hingga jatuh tersungkur.

Nguing, nguing, nguing.. terdengar suara sirine mobil polisi

“Aish,” ucap pencopet itu kesal. Ia pun segera pergi meninggalkan pengendara motor itu dan kabur.


Tak berapa lama, Hyoyeon yang berlari mengejar pencopet dan pengendara motor itu sampai di tempat kejadian.

“Kau baik baik saja?” tanya Hyoyeon yang khawatir melihat pengendara motor itu jatuh.
“Aku baik baik saja,” ucapnya sambil berdiri dan melepaskan helmnya. Rupanya pengendara motor itu adalah Eunhyuk.

“Eunhyuk?”
“Ne, ini aku. Lain kali kau harus berhati hati. Jangan pergi sendiri, di sini banyak pencopet,” seru Eunhyuk sambil menyerahkan dompet Hyoyeon.

“Gomawo,”
“Hmm,” Eunhyuk pun segera menyalakan mesin motornya dan melaju pergi meninggalkan Hyoyeon.

Hyoyeon hanya bisa tersenyum, dalam hatinya ia terus menerus mengucapkan terima kasih pada Eunhyuk yang sudah mau menolongnya.

***

Minggu pagi di sekolah

Semua murid ikut berpartisipasi dalam acara bazar amal ini. 9 Yeoja pun tak ketinggalan. Mereka benar benar semangat mengikuti kegiatan itu karena pihak sekolah mengatakan tim yang mengumpulkan uang paling banyak akan mendapat hadiah liburan ke Pulau Jeju selama 3 hari. Hari itu mereka bersembilan bangun pagi pagi untuk menyiapkan stand bazar mereka.



Di dapur asrama, Tiffany, Seohyun, dan Yoona sedang serius menghias kue mereka. Yuri, Sooyoung, Hyoyeon, dan Jessica juga ikut membantu sambil sesekali bercanda. Sedangkan Taeyeon dan Sunny malah sibuk memakan kue buatan teman temannya.

“Yaa, kalian jangan makan saja. Bantu kami,” seru Jessica.
“Ne,”


Tibalah waktu untuk berjualan. Bazar dipenuhi dengan stand stand yang menjual berbagai macam benda, seperti kerajinan tangan, makanan dan minuman.

Stand bagian timur

9 Yeoja sedang mempromosikan cupcakes buatan mereka pada pengunjung yang datang.

“Silakan mampir di stand kami. Kami menjual cupcakes home made. Rasanya sangat enak dan bentuknya sangat lucu. Kami juga menyediakan tester gratis loh. Ayo, silakan mampir,” seru Taeyeon yang mendapat bagian untuk mempromosikan stand mereka.

Pengunjung pun satu per satu berdatangan. Awalnya mereka hanya berniat untuk mencicipi cupcakes, tapi karena rasanya enak, banyak dari mereka yang akhirnya membeli cupcakes buatan 9 Yeoja.

Tak terasa sudah hampir 7 jam mereka berjualan. Para pengunjung sudah banyak yang pulang. Stand stand juga sudah banyak yang tutup. Jung Songsaengnim pun menutup acara sore itu dengan mengumumkan tim yang menang.

“Kerja bagus semuanya. Acara hari ini bisa berjalan dengan lancar walaupun Lee So Man Sajangnim, tidak berada di sini bersama kita. Saya sangat bangga pada kalian semua,”

“Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan penjualan, ada dua tim yang berhak mendapat hadiah berlibur di Pulau Jeju. Pihak sponsor memutuskan untuk memberikan hadiah pada kedua tim karena hasil penjualan mereka jumlahnya sama. Dan dua tim tersebut adalah.. 9 Yeoja dan Namja eleven. Selamat untuk kedua tim. Semuanya tolong berikan tepuk tangan untuk mereka,” Semua murid dan guru pun memberikan tepuk tangan untuk Namja eleven dan 9 Yeoja.

9 Yeoja dan Namja eleven terlihat senang. Mereka tidak menyangka akan bisa mendapat hadiah berlibur, apalagi ke Pulau Jeju. Senyum nampak menghiasi wajah mereka.

“Oh ya, kamis depan kalian sudah bisa berangkat. Semuanya, setelah membersihkan tempat ini, kalian bisa kembali ke asrama dan bersitirahat. Jangan lupa belajar karena besok kalian harus sekolah. Terima kasih semua,” ucap Jung Songsaengnim yang sekaligus mengakhiri acara bazar hari itu. Semua murid pun kembali ke asrama mereka.

***

Beberapa hari kemudian

Ruang kelas 2-7

“Annyeonghaseyo yeorobeun,” sapa Lee Songsaengnim ramah.
“Annyeonghaseyo Songsaengnim,” jawab murid murid serentak.

“Seperti janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi mengenai materi selanjutnya, yaitu ‘Perkembangan Teknologi Dari Masa ke Masa’. Sebelum kita mulai berdiskusi, saya ingin mengajak kalian menonton sebuah film dokumenter yang tentunya berkaitan dengan materi kita pada hari ini. Apa kalian bersedia?”

“Ne, Songsaengnim,” Film pun mulai diputar, satu demi satu tayangan bermunculan. Semua murid memusatkan pandangan mereka pada film tersebut.

Film dokumenter yang berdurasi 53 menit itu pun selesai diputar.

“Nah, karena filmnya sudah selesai diputar. Saya selaku moderator mempersilakan kalian untuk memulai diskusi,” ucap Lee Songsaengnim sembari berjalan ke tengah kelas. Diskusi pun dimulai. Setiap murid mengajukan pertanyaan secara bergantian. Mereka pun saling menjawab pertanyaan satu sama lain. Bila dirasa perlu, Lee Songsaengnim akan membantu menjawab pertanyaan pertanyaan yang sulit.


Ruang kelas 2-1

“Selamat pagi anak anak,” sapa Kim Songsaengnim ramah sembari tersenyum.
“Selamat pagi Songsaengnim,” jawab murid murid serentak.
“Bagaimana kabar kalian hari ini?”
“Luar biasa..”

“Anak anak, sesuai dengan kesepakatan kita sebelumnya, hari ini kalian akan mempresentasikan tugas kalian minggu kemarin yang berjudul ‘My Inspiration’. Apa kalian sudah siap?”
“Ne, Songsaengnim,”

“Baiklah, kesempatan pertama saya berikan kepada Taeyeon. Taeyeon silakan maju ke depan,”
“Kamsahamnida Songsaengnim,” ucap Taeyeon sambil membungkuk.

“Baiklah teman teman, saya akan memulai presentasi saya. Dalam hidup ini sudah banyak orang orang hebat yang menginspirasi saya. Di antara sekian banyak orang hebat tersebut, ada seorang wanita yang berhasil menjadi inspirasi saya dalam menjalani hidup dan mimpi mimpi saya,”

“Wanita hebat itu adalah Janet Jagan, Presiden wanita pertama di dunia. Mungkin tidak banyak dari kalian yang mengetahui beliau. Saya juga baru mengetahui beliau saat saya baru menginjakkan kaki di bangku SMU. Beliau telah membangkitkan semangat dan impian saya untuk menjadi Presiden wanita pertama di Korea suatu hari nanti, tentunya kalau Tuhan mengijinkan. Setelah beliau, mulai bermunculanlah presiden presiden wanita lain, yang semakin membangkitkan semangat saya untuk terus berjuang dan bermimpi. Seperti kata pepatah, teruslah bermimpi, suatu saat mimpimu akan menjadi nyata karena dalam hidup tak ada yang tak mungkin. Sekian, terima kasih,”

Semua siswa siswi, termasuk Kim Songsaengnim berdecak kagum pada Taeyeon.

“Terima kasih Taeyeon, selanjutnya Junsu, silakan maju,” Junsu pun maju dan mulai mempresentasikan tugasnya. Satu per satu siswa siswi lainnya pun maju dan mempresentasikan tugas mereka. Sampai tiba pada giliran Yuri.

“Hmm, hmm. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mendapat kesempatan untuk mempresentasikan tugas saya,”

“Presentasi saya kali ini, saya beri judul ‘8 Yeoja’. Kenapa delapan? Karena ada delapan orang yeoja yang sudah menjadi inspirasi dalam hidup saya. Mereka adalah Taeyeon, Jessica, Hyoyeon, Seohyun, Yoona, Sunny, Sooyoung dan Tiffany. Mereka adalah siswi siswi berprestasi yang sudah mengisi hari hari saya selama ini. Saya pun belajar banyak hal dari mereka, belajar menghargai waktu dan juga menghargai hidup. Berkat mereka saya yang dulunya cerewet dan banyak bicara, sekarang menjadi lebih tenang dan diam. Selain itu, kehadiran mereka menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk terus belajar dan berprestasi agar dapat disejajarkan dengan mereka semua,” jelas Yuri.

“Yuri, apa boleh saya mengajukan pertanyaan?”
“Tentu Songsaengnim, silakan,”

“Saya ingin bertanya, apa alasan kamu memilih 8 Yeoja sebagai inspirasimu?”
“Setiap orang menjadikan orang orang hebat sebagai inspirasi mereka untuk menjalani hidup dan terus berkarya, begitu pun dengan saya. Menurut saya pribadi, 8 Yeoja merupakan orang orang hebat. Mungkin kehebatan mereka belum seberapa jika dibandingkan dengan orang orang hebat lainnya di dunia seperti Albert Einstein ataupun Marie Curie. Tapi saya yakin dalam beberapa tahun ke depan, mereka, saya, dan kita semua yang berada di kelas ini akan lebih hebat dari orang orang hebat yang sudah ada sekarang,”

Semua pandangan di kelas tertuju pada Yuri. Kim Songsaengnim dan semua murid pun tersenyum bangga padanya.

Donghae yang sejak tadi mendengarkan ucapan Yuri dengan seksama pun bergumam dalam hati, “Gadis ini ternyata unik juga,” gumamnya dalam hati sambil tersenyum.

***

Gimpo Airport

Siang itu 9 Yeoja dan Namja eleven sedang menunggu pesawat mereka di ruang tunggu bagian selatan. Karena terlalu lama menunggu, mereka jadi bosan dan akhirnya mengantuk. Ada yang tidur, ada yang mendengarkan musik, dan ada juga yang mengobrol.

Setengah jam pun berlalu. Pesawat yang mereka tumpangi akan segera berangkat. Begitu mendengar panggilan dari pihak bandara. Mereka berdua puluh segera berjalan menuju pesawat.




***

9 Yeoja dan Namja eleven sudah berada di Pulau Jeju. Mereka tiba sekitar pukul 5 sore. Sekarang mereka dalam perjalanan menuju bungalow yang terletak tidak jauh dari pantai. Mereka diantar menggunakan sebuah mini bus. Maklum, jumlah mereka kan banyak, sehingga tidak cukup jika hanya mengunakan mobil van.

Bungalow

9 Yeoja dan Namja eleven satu persatu turun dari bus. Dari dalam bungalow, keluar seorang pria setengah baya dan dua orang pelayan yang berjalan di belakangnya. Rupanya mereka bertiga menyambut kedatangan Namja eleven dan 9 Yeoja.

“Apakah kalian murid dari SMU SM?” tanya pria setengah baya itu.
“Ne,” jawab mereka serentak.
“Sebelumnya saya ucapkan selamat datang di Pulau Jeju. Perkenalkan, nama saya Choi Dae Jin, saya adalah penjaga bungalow ini. Dan dua orang yang di belakang saya adalah pelayan So dan pelayan Ahn. Mereka berdua yang akan melayani kalian selama berada di sini,”

“Kami sudah menyediakan 7 kamar untuk kalian. 4 di atas, dan 3 di bawah. Ini kuncinya, silakan,” ucap Penjaga Choi sembari memberikan kunci pada 9 Yeoja dan Namja eleven.

“Kalau ada yang kalian butuhkan kalian bisa menghubungi kami. Silakan beristirahat,”

“Ne, kamsahamnida,”

Namja eleven dan 9 Yeoja pun masuk ke kamar mereka masing masing. Leeteuk, Yesung, Siwon, Donghae, Kyuhyun, Eunhyuk, Kibum, Sungmin, dan Heechul tidur di kamar lantai bawah. Sedangkan 9 Yeoja ditambah Shindong dan Ryeowook tidur di kamar lantai atas. Setiap kamar ditempati oleh 3 orang, kecuali kamar Shindong dan Ryeowook yang hanya ditempati mereka berdua saja.


Di dalam kamar

“Wah, akhirnya kita sampai juga. Aku sudah sangat lelah,” ucap Sunny begitu sampai di kamar. Ia pun langsung menjatuhkan dirinya di atas kasur.
“Yaa, kau jangan begitu. Kami kan juga ingin istirahat,” seru Jessica sambil ikut menjatuhkan dirinya di atas kasur.

“Eh, jangan tidur dulu. Mandi, lalu makan, baru kalian tidur,” ucap Seohyun.
“Nanti saja Seo, kau saja yang mandi dulu,” seru Jessica.
“Baiklah,” ucap Seohyun sambil berjalan masuk ke kamar mandi.


Setelah selesai makan malam, 9 Yeoja dan Namja eleven langsung pergi tidur. Mungkin mereka lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan melelahkan.

***

Keesokan harinya

Setelah selesai sarapan, Namja eleven dan 9 Yeoja pergi berjalan jalan di pantai yang letaknya tidak jauh dari bungalow. Di sana mereka menikmati pemandangan pantai yang indah sambil bermain. Tidak lupa mereka mengabadikan setiap momen yang mereka lewati bersama menggunakan kamera milik Yesung dan Hyoyeon.





9 Yeoja pun tidak malu menunjukkan ‘kenarsisan’ mereka. Banyak foto selca yang mereka ambil. Namja eleven pun tak mau kalah, mereka juga menunjukkan ‘kenarsisan’ mereka lewat beberapa foto yang mereka ambil.




Setelah lelah bermain, mereka beristirahat di bawah pohon kelapa sambil berbincang.

“Chingudeul, bagaimana kalau kita main game?” seru Shindong di tengah perbincangan.
“Game? Game apa?” tanya Kyuhyun bersemangat.
“Truth or dare,”

“Aah, kalau itu tidak seru. Ada game yang lain tidak?”
“Main unjuk bakat saja, bagaimana?” usul Yoona.

“Benar, main unjuk bakat saja,” seru Kibum sembari menganggukkan kepalanya.
“Yaa, kau itu. Jangan ikut ikutan Yoona,” seru Heechul sembari memukul kepala Kibum.

“Aku setuju dengan Yoona, tapi mainnya berpasangan ya,” sahut Jessica.
“Oke, tapi supaya adil. Kita harus mengambil undian untuk mengetahui pasangan tim kita,” seru Sungmin.
“Setuju..” seru 9 Yeoja dan Namja eleven kompak.

“Chingu, ingat ya, setiap tim terdiri dari dua orang. Jumlah timnya ada 9, jadi yang bermain ada 18. Sedangkan sisanya menjadi pemandu sekaligus juri game ini. Oke, silakan mengambil undian,” Satu persatu anggota 9 Yeoja dan Namja eleven mengambil kertas undian.

Entah hanya kebetulan atau memang takdir, semua anggota 9 Yeoja berpasangan dengan anggota Namja eleven. Dan dua anggota Namja eleven yang tidak ikut bermain, menjadi pemandu sekaligus juri game.



Heechul berpasangan dengan Jessica, Eunhyuk berpasangan dengan Hyoyeon, Kyuhyun berpasangan dengan Seohyun, Siwon berpasangan dengan Tiffany, Yesung berpasangan dengan Sooyoung, Sungmin berpasangan dengan Sunny, Leeteuk berpasangan dengan Taeyeon, Kibum berpasangan dengan Yoona, dan Donghae berpasangan dengan Yuri. Sedangkan Shindong dan Ryeowook menjadi pemandu game siang itu.

“Sial. Kenapa aku harus satu tim dengan dia?” gumam Sooyoung.
“Memangnya aku mau satu tim denganmu,” ucap Yesung yang ternyata mendengar gumaman Sooyoung.

“Hei hei, ada apa ini? Permainan akan segera dimulai. Kalian diamlah,” seru Leeteuk.

“Aku tidak mau satu tim dengannya,” seru Yesung sembari menunjuk Sooyoung.
“Aku juga tidak mau satu tim denganmu. Wee..” sahut Sooyoung sembari menjulurkan lidah.

“Kalian ini seperti anak kecil saja. Memangnya kenapa kalian tidak ingin satu tim?” tanya Leeteuk.
“Karena kami adalah musuh,” ucap Sooyoung.
“Ne, kami musuh,”

“Kalian ini bicara apa? Kita semua kan teman, jadi tak boleh bermusuhan,” seru Yuri.
“Benar, ayo baikan,”

“Shireo..” seru Sooyoung dan Yesung bersamaan.

“Sebenarnya kalian ini ada masalah apa? Kenapa sampai bermusuhan?” tanya Taeyeon penasaran.
“Dia mengataiku rakus dan tuli,” ucap Sooyoung.

“Mwo? Kau mengatainya begitu?” tanya Siwon.
“Itu kan kenyataan,” ucap Yesung santai.

“Yesung-ah, kau kan bukan tipe orang yang suka berbicara kasar pada orang lain, apalagi wanita. Sebaiknya kau minta maaf pada Sooyoung,” seru Donghae.
“Benar, kau harus minta maaf,” ucap 9 Yeoja dan Namja eleven.

“Aku tidak mau. Aku kan tidak salah,”
“Yaa..” seru Leeteuk dengan sedikit berteriak. Yesung pun akhirnya meminta maaf pada Sooyoung. Dan mereka akhirnya berbaikan.

Permainan pun dimulai. Setiap tim menunjukkan bakat mereka. Ada yang menyanyi, menari, menjadi pembawa acara, berakting, dan ada juga yang melawak.

Kyuhyun dan Seohyun yang tampil terakhir pun menyanyikan lagu duet. Mereka bernyanyi dengan sangat baik dan begitu menghayati. 9 Yeoja dan Namja eleven pun larut dalam lagu yang dinyanyikan oleh Kyuhyun dan Seohyun.


http://www.4shared.com/mp3/OET-GqEg/One_Year_Later-Jessica_SNSD_fe.html

Hanchameul kkumeul kkun geot gata
Handongan haemaego haemaeda
Machi yaksokirado han deut
Nae gaejeoleul geoseulleo geu nalcheoreom
Maju seoitneun uri

Geu ddae uriga sseonaeryeogatdeon areumdaweotdeon iyagi
Geu ddae uriga gidohaesseotdeon yeongweon hajadeon yaksokdeul
Hanassik dduhollida naae gaseumi
Gyeondiji mot halgeol algiae
Ni saengakae deo kkuk chamasseo
Neoae il nyeoneun ddo eoddaesseotni

Hanchameul ijeun chae salatji
Handongan gwaenchaneun deut hasseo
Hajiman sigani heureumyeon kkaedala gago isseo
Neo eopsineun naneun an dwaendaneun geol

Geu ddae uriga aju jogeuman eoreunseureowatdeoramyeon
Geu ddae uriga micheo mollatdeon jigeumeul alatdeoramyeon
Kkeutchi eopneun huwaeman doenoeidaga igyeonael jashini eopseo
Geugeot majeo deo kkuk chamasseo
Geureokae il nyeoni heulleowasseo

Hokshi neodo nae mam gateulkka
Dashi han beonman gihwaereul jugaetni

Ejaen ala jeoldaero urineun haeuhjil su eopseo
Saranghago doo saranghaneun hansaram

Uri joatdeon chuheum geu ddaero dashi dolagasseumyeon hae
Areumdaweotgo haengbokhaesseotdeon sarangieotdeon naldeullo

Gaseum apeun yaegideul heotdwaen datoomdeul
Ejaen modu da mudeo dugo
Dashin kkeonaeji malgiro hae
Gaejeoli ddo heulleo

Myeot nyeoni jinado

Oneul gateun mamman dashin eopgae

Translation

It feels like I’ve dreamed for a long time
For a while, I’ve wandered and wandered
We’re standing face to face, just like that day

The beautiful stories we wrote down then
The promises of forever we prayed then
All come back to me one by one
I knew my heart wouldn’t be able to take this
For you, I held it back even more
So how was your year?

I’ve lived and tried to forget for a long time
For a while, it seemed like it was okay
But as time passes by, I come to realize
That without you, I can’t go on

Maybe if we were just a little more mature then
Maybe if we knew back then what we know now
Endless regret only repeats itself
I have no will to save myself
But I tightly held all of that in
That’s how one year has passed

Are your feelings the same as mine?
Can you give me one more chance?

I now know that we can never part
The one person I loved and still love

If we could have gone back to those good old days, I would
To the days when our love was beautiful and happy

Heartbreaking stories, meaningless arguments
Let’s bury them all now
And say we’ll never bring it back up
The season changes again

Even when many years pass

Let’s never have the same feelings we had today

~One Year Later – Jessica SNSD Feat. Onew Shinee~

***

Sore hari di bungalow

Yoona terlihat bersiap siap untuk pergi. Sejak tadi, ia mematut dirinya di depan cermin. Ia merias wajahnya dengan cantik dan juga menyisir rambut.


Sooyoung dan Yuri yang heran melihat Yoona yang sedari tadi keluar masuk kamar mandi, pun bertanya.

“Yoong, kau sedang apa?” tanya Sooyoung.
“Hmm? Aku sedang berdandan,” jawab Yoona sembari memoles pipinya dengan blush on.

“Memangnya kau mau pergi ke mana?” giliran Yuri yang bertanya.
“Tentu saja kencan,”

“Mwo?” seru Sooyoung dan Yuri bersamaan.

“Kalian tidak perlu terkejut. Aku kan sudah punya namjachingu, jadi wajar kan kalau aku pergi kencan dengannya,”
“Hhh, sudah kuduga. Kau pasti akan meninggalkan kami berdua di sini sendiri,” ucap Sooyoung.

“Aah, sudah. Bagaimana penampilan ku, bagus kan?”
“Ne,”

“Kalau begitu aku pergi dulu ya. Sampai nanti malam,” ucap Yoona sembari berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga.

“Sooyoung-ah, ayo kita pergi jalan jalan,” ajak Yuri.
“Malas ah, aku mau tidur saja,” ucap Sooyoung sambil menarik selimut ke sisi tempat tidur.

“Kau itu ya, dasar,” seru Yuri dengan nada kesal. Ia pun berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga.


Di pantai

Heechul, Sungmin, Yesung, dan Siwon sedang berbincang sambil sesekali bercanda. Tak jauh dari mereka Tiffany sedang berjalan ke arah mereka sembari mengucapkan kata kata semangat untuk dirinya sendiri.


“Hhh, tarik napas dalam dalam. Kau pasti bisa melakukannya. Fanny, tunjukkan keberanianmu. Hwaiting!” serunya.

Tiffany pun mengampiri Heechul dan kawan kawan.

“Permisi, apa aku boleh meminjam Siwon sebentar?” tanyanya.
“Memangnya ada apa?” tanya Heechul.

“Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengannya. Apa boleh?”
“Ne? Eeh, baiklah,” ucap Siwon. Ia pun berdiri dan berjalan mengikuti Tiffany.

Mereka berhenti di bawah pohon kelapa yang berada di samping bungalow.

Tiffany menarik napasnya dalam dalam. Lalu …

*****

To be continued

Apa sebenarnya yang ingin Tiffany katakan pada Siwon? Lalu bagaimana dengan liburan mereka di Pulau Jeju? Nantikan kelanjutan cerita 9 Yeoja dan Namja eleven di We Are Super Generation Part 6.

Buat reader, jangan lupa kasih komen ya. Komentar kalian sangat aku tunggu sebagai bahan pertimbangan untuk cerita selanjutnya. Oh ya, kalau ingin tahu lagu yang dinyanyiin Kyuhyun sama Seohyun, tinggal klik aja link yang ada di bawah gambar. At last, gomawo chingu :)

Kamus :
Sajangnim = pak kepala sekolah
Yeoja = perempuan / gadis
Chingudeul =  teman teman
Songsaengnim = bapak / ibu guru
Namja = laki laki
Yaa = hei
Ne = ya, iya / apa
Gomawo = terima kasih
Hwaiting = semangat / berjuang
Namjachingu = pacar (teman dekat laki laki)
Ahjussi = paman / pria yang lebih tua / baru dikenal
Aish = sial
Annyeonghaseyo yeorobeun = selamat pagi semua
Annyeonghaseyo songsaengnim = selamat pagi bapak / ibu guru
Kamsahamnida = terima kasih formal
Selca = selfcamera / memotret diri sendiri
Chingu = teman
Mwo = apa
Shireo = tidak mau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar