Sabtu, 05 Mei 2012

We Are Super Generation Part 4



Main Cast : Girls Generation (Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona, dan Seohyun)

Another Cast : Super Junior (Leeteuk, Heechul, Sungmin, Siwon, Eunhyuk, Donghae, Yesung, Kibum, Kyuhyun, Shindong, dan Ryeowook)

Genre : Drama, Friendship, Romantic

Type : Sequel

*Annyeong yeorobeun, ini adalah fanfic pertamaku. Kalau berkenan silakan dibaca, kalau nggak juga nggak papa. Kalau bisa kasih komen ya. Gomawo :)


~IT’S IMPORTANT TO BE YOURSELF AND BE HAPPY WITH WHO YOU ARE BECAUSE THAT’S WHAT MAKES YOU UNIQUE~



Author POV

Satu persatu murid murid SMU SM tampil di atas panggung, sampai tiba giliran Namja eleven untuk tampil.

Lampu panggung pun menyala tepat setelah Namja eleven menginjakkan kaki mereka di atas panggung. Mereka telah bersiap di posisi mereka masing masing. Musik pun mengalun. Dan mereka mulai bernyanyi. Mereka menyanyikan lagu medley, yang terdiri dari No Other dan Walking. Aksi mereka membuat heboh semua orang yang ada di lapangan. Murid murid dari tiga sekolah pun ikut larut dalam lagu yang dibawakan oleh Namja eleven.



Di belakang panggung

9 Yeoja sekarang sedang tegang. Mereka takut penampilan mereka tidak sebagus teman teman mereka yang lain. Taeyeon, sang leader pun mencoba menenangkan teman temannya.

“Chingudeul, sebentar lagi giliran kita,” ucap Sunny setelah mendegar nama mereka dipanggil. 9 Yeoja lalu membentuk lingkaran kecil, dan menyusun tangan mereka satu persatu di tengah lingkaran.

“9 Yeoja...” teriak Taeyeon.
“Fighting!” teriak 9 Yeoja kompak. Mereka lalu naik ke atas panggung.

Di perjalanan menuju panggung, mereka berpapasan dengan Namja eleven. Dari samping panggung Namja eleven pun meneriakkan semangat pada 9 Yeoja.

“Goodluck,” seru Leeteuk sambil tersenyum.




Sooyoung, Hyoyeon, dan Yuri-lah yang pertama tampil diiringi dengan lagu The Boogie that be dari Black Eyed Peas. Lalu disusul oleh anggota 9 Yeoja yang lain. Mereka bersembilan pun menari dengan enerjik dan penuh semangat. Ternyata para penonton sangat menyukai penampilan mereka. Seungri, murid dari SMU YG, dan 2PM, grup vokal yang terdiri dari murid murid JYP pun terpesona dengan penampilan mereka.




Selanjutnya satu persatu murid murid SMU YG dan SMU JYP tampil di atas panggung. Acara hari itu pun berjalan dengan sukses dan meriah. Kebahagiaan terpancar dari wajah semua yang datang di acara tersebut.

***

Lapangan basket SMU YG

Siang itu sedang berlangsung pertandingan persahabatan antara tim sepakbola SMU SM dan tim sepakbola SMU JYP. 9 Yeoja ditunjuk oleh Lee So Man Sajang sebagai pemandu sorak bagi tim sepakbola sekolah, dengan Namja eleven sebagai anggotanya.

Teriakan semangat terdengar membahana di seluruh penjuru lapangan. Kedua tim bermain dengan sangat baik. Waktu pertandingan tinggal 1 menit lagi. Skor sementara SMU SM dan SMU JYP sama, dengan 5-5. Di detik terakhir, Kibum berhasil mendapatkan bola. Ia pun langsung menendang bola ke arah gawang, dan berhasil mencetak gol. Dengan itu kedudukan skor berubah, SMU SM  memimpin dengan skor 6-5.

Priiitt..., peluit berbunyi menandakan pertandingan sudah berakhir. SMU SM pun keluar sebagai pemenang.

***

Aula SMU JYP

Pagi itu siswa siswi dari tiga sekolah berkumpul di dalam ruang aula SMU JYP untuk menghadiri seminar. Murid murid terlihat antusias mengikuti seminar itu. Ini terlihat dari jumlah mereka yang tidak berkurang, walaupun seminar sudah berlangsung selama 3 jam. Pertanyaan demi pertanyaan pun terus berdatangan dari para murid yang tertarik dengan dunia ‘business’, yang menjadi pembahasan pada seminar siang itu.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, seminar terpaksa diakhiri. Sebelum berakhir, Park Jin Young Sajang, Kepala SMU JYP menutup seminar siang itu dengan memberi pidato singkat.

Dalam pidatonya, beliau mengingatkan siswa siswi agar terus berusaha mewujudkan cita cita dan harapan mereka dengan terus belajar dan bermimpi.

“Finally, I just want all of you to remember that It’s really important to be yourself and be happy with who you are because that’s what makes you unique. Thank you,” ucap Park Sajang.

Setelah seminar berakhir, siswa siswi pun kembali ke sekolah masing masing.


Di pintu gerbang SMU JYP

Siswa siswi SMU SM sedang bersiap siap untuk pulang. Karena hari masih sore, banyak murid yang meminta izin untuk pergi jalan jalan, tak terkecuali Namja eleven dan 9 Yeoja.

Sebelum pergi, Kibum menghampiri Yoona dan mengajaknya bicara.

“Terima kasih ya untuk yang kemarin. Berkat kau dan yang lainnya, kami bisa menang,” ucap Kibum sembari tersenyum.
“Sudah, jangan berlebihan. Itu kan memang tugas kami. Ngomong ngomong kemarin kau keren sekali,” ucap Yoona malu malu.
“Gomawo. Kau juga sangat cantik,” ucap Kibum. Ucapan Kibum tadi langsung membuat pipi Yoona memerah.

“Yoona-ya, kau mau tidak jalan jalan denganku?” tanya Kibum.
“Jalan jalan?”
“Hmm,”
“Apakah, ini ken..” belum sempat Yoona menyelesaikan kalimatnya, Kibum sudah mengangguk.
“Ne, ini kencan,” seru Kibum.
“Joa. Kajja,” Kibum lalu menggandeng tangan Yoona dan mengajaknya berjalan keluar sekolah.


Sore itu mereka pergi ke Cheonggyecheon Stream Park, yang terletak tidak jauh dari sekolah. Baru beberapa menit setelah mereka sampai, hujan tiba tiba turun.

“Aah, hujan,” seru Yoona.
“Ayo kita berteduh,” ucap Kibum sembari menggandeng tangan Yoona dan berjalan menuju halte bus.

“Oh iya,” ucap Yoona sambil menepuk dahinya.
“Hampir lupa,” ucapnya lagi sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“Fanny tadi pagi bilang kalau hari ini akan turun hujan. Jadi kami semua membawa payung,”

“Biar aku saja,” ucap Kibum sembari memegang payung Yoona.
“Mendekatlah kemari agar kau tak kehujanan,” seru Kibum. Yoona pun mendekat ke arah Kibum. Dalam posisi sedekat ini, Yoona bisa merasakan jantungnya berdetak dengan kencang. Di sisi lain, Kibum rupanya juga sedang tegang, tapi dia berusaha terlihat tenang.

“Pipimu basah,” ucap Kibum sembari menyentuh pipi Yoona yang basah. Hal itu langsung membuat wajah Yoona bersemu lagi. Melihat wajah Yoona yang memerah, membuat Kibum tak tahan untuk tidak tersenyum.

***

“Jinjjayo?” tanya Sooyoung setelah mendengar cerita Yoona.
“Ne, apa kau tak percaya padaku?” ucap Yoona meyakinkan.
“Wah, chukhae Yoona-ya. Kau memang hebat,” seru Yuri sembari tersenyum.
“Hmm, gomawo. Eh.. tapi jangan beritahu siapapun soal ini ya. Ini rahasia kita bertiga, oke?”
“Tenang saja Yoong, aku bisa menjaga rahasia,” ucap Sooyoung.

“Tapi aku jadi ingin punya namjachingu juga,” ucap Sooyoung lagi sambil cemberut.
“Hahaha, sabar ya Youngie. Suatu saat ‘mungkin’ akan ada namja yang mau menjadikanmu yeojachingu-nya. Hahaha,” seru Yoona sembari menjulurkan lidah.
“Yaa, apa kau meledekku,”
“Hehe, mian,”

***

Kabar kedekatan Yoona dan Kibum pun berhembus dengan cepat. Hal itu bahkan menjadi perbincangan siswa siswi SMU SM. Kemungkinan besar karena mereka berdua sama sama anggota dari grup populer sekolah yang terkenal pintar dan berprestasi. Yoona dari 9 Yeoja dan Kibum dari Namja eleven. Tapi yang mengherankan adalah kedua grup nampaknya kurang menyukai kabar kedekatan dua insan yang sedang kasmaran itu.

Setelah selesai makan malam Namja eleven dan 9 Yeoja berkumpul di ruang tengah asrama untuk membicarakan tentang kabar kedekatan Kibum dan Yoona.

“Jadi, apa benar kalian memiliki hubungan istimewa?” tanya Taeyeon terus terang. Semua pandangan Namja eleven dan 9 Yeoja mengarah pada Yoona dan Kibum.

Glekk... “Aduh, bagaimana ini? Mati aku kalau sampai ketahuan,” gumam Yoona dalam hati.

“Kalian berdua cepat jawab!” ucap Leeteuk tak sabar.

“Memangnya kenapa hyung, kalau kami memiliki hubungan istimewa?” tanya Kibum bingung.
“Kenapa? Tentu saja karena ini adalah masalah. Kabar kedekatan kalian menjadi bahan perbincangan semua murid di sekolah kita tahu,” jelas Leeteuk.

“Oh, masalah itu. Hyung, kau tak perlu khawatir. Aku yakin itu hanya sementara. Nanti juga akan hilang dengan sendirinya,” jawab Kibum santai.

“Kau ini, bukan itu yang ku khawatirkan,”
“Lalu apa?”
“Aku khawatir kepala sekolah akan mengetahui hal ini,”
“Kepala sekolah? Memang apa hubungannya masalah ini dengan kepala sekolah?”

“Kau masih tak mengerti juga ya?” tanya Leeteuk kesal.

“Tunggu, aku juga tidak mengerti,” ucap Ryeowook tiba tiba.
“Kau juga Wookie?” Ryeowook pun mengangguk.

“Tunggu sebentar. Apa di antara kalian ada yang masih belum mengerti ucapanku?” tanya Leeteuk. 9 Yeoja dan Namja eleven pun mengangguk.

“Kalau kalian tidak mengerti, lalu kenapa kalian ada di sini?” tanya Leeteuk putus asa.
“Karena kau yang menyuruh kami,” jawab 9 Yeoja dan Namja eleven kompak.

“Hhh, baiklah aku akan menjelaskannya pada kalian semua. Dengarkan baik baik ya,”
“Kalian tahu kan sejak dulu Lee Sajang selalu mengingatkan kita untuk menjaga jarak dengan lawan jenis. Beliau memang tidak melarang kita untuk berpacaran. Tapi mengingat Sajangnim, itu orangnya keras dan susah ditebak, aku khawatir beliau nanti akan membuat peraturan yang malah merugikan kita semua,”

“Peraturan seperti apa?” tanya Jessica.
“Seperti.., melarang kita untuk berhubungan dengan lawan jenis,”

“Pacaran maksudmu?” giliran Eunhyuk yang bertanya.

“Bukan hanya pacaran, tapi mungkin juga melarang kita berteman,”

“Masa sampai begitu?” tanya Seohyun dengan wajah sedih.

“Benar juga apa yang dikatakan Teuki. Sajangnim, kan orangnya agak kuno. Kalau kita melakukan hal yang aneh. Beliau bisa menerapkan aturan yang lebih aneh,” seru Taeyeon.

“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?” tanya Kyuhyun.
“Tindakan kita selanjutnya bergantung dari jawaban Yoona dan Kibum,”

“Yoong, agar masalahnya cepat selesai, akui saja hubunganmu dengan Kibum,” sahut Sooyoung.
“Yaa,” seru Yuri sembari menyenggol siku Sooyoung. Sooyoung yang menyadari dirinya keceplosan, lalu memukul kepalanya.
“Mianhae Yoong, aku keceplosan,”

Yoona pun hanya bisa menarik napas.

“Jadi, kalian berdua memang benar pacaran?” tanya Leeteuk lagi.
“Benar Teuki-ya. Tapi kumohon jangan paksa kami untuk putus, kami kan baru saja jadian,” ucap Kibum sembari memohon.

“Siapa yang menyuruh kalian putus. Aku tidak sejahat itu tahu,”
“Lantas maksud perkataanmu tadi apa?”

“Kalian boleh pacaran, tapi jangan sampai ada orang lain yang tahu. Kalau bisa kalian menjaga jarak saat berada di tempat umum. Ara?”
“Hhh, kukira kami disuruh putus, ternyata.. Ne, arassoyo,”

“Sudah malam, sebaiknya kita kembali ke kamar. Sekarang waktunya belajar,” ucap Taeyeon. Yang lainnya pun mengangguk dan berjalan menuju kamar masing masing.

***

Keesokan harinya

Pagi pagi sekali, Yoona dan Kibum sudah bertemu di taman sekolah. Mereka memang sengaja berangkat pagi agar tidak ada yang mengetahui pertemuan mereka.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Kibum malu malu.
“Aku baik, bagaimana denganmu Bummie-ya?” jawab Yoona dengan sama malunya.

“Aku juga baik. Yoong, maaf ya, kemarin Teuki dan teman temanku yang lain sudah mempersulitmu,” ucap Kibum yang merasa bersalah.
“Aniyo, mereka tidak mempersulitku kok,” seru Yoona sembari tersenyum.

“Untuk sementara, kita menjaga jarak dulu ya Yoong. Kau tidak apa apa kan?”
“Hmm. Aku tidak apa apa. Ini kan demi kebaikan kita semua,”

“Tapi hari sabtu nanti, aku mau mengajakmu keluar. Kau mau kan?”
“Odiga?”
“Itu rahasia. Tapi kau mau kan?”
“Hmm, aku mau,” jawab Yoona sambil mengangguk. Senyum pun lalu mengembang di bibir keduanya.


Di tempat lain

Sooyoung sedang menuggu 9 Yeoja di kantin. Sambil menunggu ia menghabiskan beberapa batang cokelat yang dikirimkan oleh ayahnya minggu lalu. Tanpa sepengetahuannya, ada seorang namja yang sudah memperhatikannya sejak lama.

“Sooyoung-ah, apa kau akan menghabiskan semua cokelat itu sendiri?” tanya namja itu. Sooyoung yang terkejut pun tersedak.

“Eh, mian. Aku tidak bermaksud membuatmu tersedak,” ucap namja itu lagi, yang ternyata adalah Eunhyuk.

“Eunhyuk-ah, kau mengagetkanku. Kau sedang apa di sini?”
“Aku sedang memperhatikanmu,”
“Kau mau minta cokelat ini ya? Baiklah kau boleh mengambilnya, tapi satu saja ya,” seru Sooyoung sambil memberikan sebatang cokelat pada Eunhyuk.

“Aku memperhatikanmu bukan karena ingin minta cokelat,”
“Lalu karena apa?”
“Karena aku menyukaimu,” ucap Eunhyuk tegas. Suasana pun mendadak hening. Sooyoung tidak tahu harus mengatakan apa. Ia tak pernah menyangka ada seorang namja yang menyukainya, apalagi namja itu Eunhyuk.

“Kalau kau bagaimana?”
“Ne?”
“Apa kau juga menyukaiku?”

“Eunhyuk-ah, mianhae. Aku tidak tahu harus harus menjawab apa,” ucap Sooyoung jujur.

“Sooyoung-ah,” terdengar suara memanggil. Eunhyuk dan Sooyoung pun menoleh ke asal suara. Suara itu ternyata berasal dari Taeyeon.

“Kau sedang apa di sini? Ayo cepat kita ke kelas,” ucap Taeyeon sambil menggandeng tangan Sooyoung. Mereka berdua lalu pergi meninggalkan Eunhyuk sendirian.

***

Siang hari di ruang kelas 2-1

Hari itu Lee Songsaengnim tidak mengajar karena sakit, beliau hanya memberikan tugas pada siswa siswi kelas 2-1. Dengan cepat murid murid pun menyelesaikan tugas dari Songsaengnim.

Setelah mengumpulkan tugas, siswa siswi melakukan aktivitas mereka masing masing. Ada yang mengobrol, mendengarkan musik, membaca buku dan ada juga yang bermain game.

Di pojok ruang kelas, terlihat 4 orang yeoja yang sedang bercengkrama. Tapi nampaknya salah seorang dari mereka tidak ikut berbincang dan malah melamun.

Yang tadi itu mimpi atau apa? Tapi kalau mimpi kenapa terasa sangat nyata. Haduh, lalu aku harus bagaimana? Kalau nanti aku bertemu dengan Eunhyuk, apa yang harus ku katakan padanya? Aku memang ingin punya namjachingu seperti Yoona, tapi bukan Eunhyuk. Aku kan hanya menganggapnya sebagai teman. Ottoke?” gumam Sooyoung dalam hati.

Seohyun yang menyadari Sooyoung melamun pun, mengajaknya bicara.

“Sooyoung-ah, jangan melamun,” seru Seohyun yang langsung menyadarkan Sooyong dari lamunannya.
“A, aku tidak melamun kok,” jawab Sooyoung sambil memaksakan senyumnya.

“Kau ada masalah?” tanya Yuri yang khawatir melihat teman sekamarnya itu melamun.
“Aniyo, aku baik baik saja. Jangan berlebihan,”

“Benar?”
“Ye,”

Seohyun, Yuri, dan Taeyeon pun melanjutkan obrolan mereka. Sedangkan Sooyoung hanya mendengarkan obrolan teman temannya sambil sesekali melamun.

***

Jumat malam di asrama

Seperti biasa setelah selesai makan malam semua siswa siswi SMU SM berkumpul di ruang tengah. Karena kebetulan besok adalah hari sabtu, semua murid memutuskan untuk tidur lebih malam dan menghabiskan waktu mereka di sana lebih lama.

Tak lama kemudian, terdengar suara seseorang bicara melalui speaker.

“Selamat malam semua, saya Jung Songsaengnim mewakili Kepala Sekolah ingin menyampaikan bahwa pada hari minggu besok, sekolah kita akan mengadakan bazar amal,” ucap Jung Songsaengnim.

“Karena acara ini termasuk kegiatan amal, semua murid harus ikut berpartisipasi dalam acara ini. Kalian boleh memilih untuk berjualan atau membantu saya dan guru guru lainnya, mempersiapkan acara. Bagi yang ingin berjualan, kalian bisa membentuk kelompok, yang minimal terdiri dari 5 orang. Kalian dibebaskan untuk menjual barang apapun, seperti kerajinan tangan, pakaian, makanan, minuman, atau lainnya. Modal berjualan akan diberikan oleh sekolah. Setiap kelompok hanya mendapat ₩ 20,000, jadi kalian harus mempergunakan uang tersebut dengan sebaik baiknya. Tim yang mengumpulkan uang paling banyak akan mendapat hadiah dari sponsor yaitu berlibur di Pulau Jeju selama 3 hari. Sekian pengumuman dari saya. Terima kasih atas perhatiannya. Selamat malam dan selamat beristirahat,”

Setelah mendengar pengumuman Jung Songsaengnim, ruang tengah pun menjadi gaduh. Nampaknya murid murid bersemangat untuk mengikuti acara yang akan berlangsung pada hari minggu ini.

Di salah satu bagian ruang tengah, terlihat 9 Yeoja yang sedang mengobrol.

“Teman teman, kita harus ikut berjualan,” seru Taeyeon.
“Tentu saja, ini kan untuk amal. Apalagi ada hadiah liburannya,” ucap Jessica bersemangat.

“Sudah, lebih baik kita pikirkan dulu benda apa yang akan kita jual,” ucap Yuri.
“Benar juga. Teman teman, minggu besok kita mau berjualan apa?” tanya Sunny.
“Berjualan kerajinan tangan saja, bagaimana?” usul Tiffany.

“Aku tidak setuju. Lebih baik kita menjual makanan saja,” usul Yoona.
“Hmm, aku setuju dengan Yoona,” ucap Sooyoung sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

“Tapi menjual kerajinan sepertinya juga menarik,” Seohyun ikut berkomentar.

“Begini saja, untuk memutuskan apa yang akan kita jual, kita voting saja. Bagaimana?” tanya Taeyeon.

“Setuju..” jawab 9 Yeoja kompak.

“Siapa yang setuju menjual kerajinan?” Seohyun, Sunny, Jessica, dan Tiffany mengangkat tangan mereka.

“Yang setuju menjual makanan, silakan mengangkat tangan,” 9 Yeoja lainnya pun mengangkat tangan mereka.

“Baiklah, sudah diputuskan. Kita akan menjual makanan. Tapi enaknya apa ya?”
“Cupcake saja,” usul Sooyoung.

“Joa, kita akan menjual cupcake. Lalu siapa yang akan membeli bahan bahannya?”

“Biar aku saja,” Hyoyeon menawarkan diri.
“Kalau begitu, kami akan mencari resepnya dan menyiapkan peralatan,” ucap Yuri.

***

Keesokan harinya

Siang itu Hyoyeon pergi ke pasar untuk membeli bahan bahan untuk membuat cupcake. Setelah hampir 2 jam berkeliling pasar, akhirnya semua bahan yang diperlukan terbeli. Hyoyeon pun memutuskan untuk pulang ke asrama. Ia berjalan sambil membawa beberapa kantong belanjaan menuju halte bus.

Dari arah belakang, sebuah motor melaju dengan kencang ke arahnya. Pengendara motor itu langsung merampas dompet Hyoyeon dan membawanya kabur menggunakan motor.

Hyoyeon yang kaget pun, langsung berteriak dan menjatuhkan semua belanjaannya.

“Copet... tolong.. ada copet..” teriak Hyoyeon. Tapi karena jalanan siang itu agak sepi, tak ada seorang pun yang menolongnya.

Tiba tiba

Criiit.., sebuah motor berhenti di dekat Hyoyeon.

“Pergi ke mana dia?” tanya pengendara motor itu. Hyoyeon yang bingung pun hanya diam saja dan tidak menjawab.
“Yaa, pencopet itu pergi ke mana?” tanya pengendara motor itu lagi.

“Ne? Ke, ke sana,” jawab Hyoyeon sembari menunjuk ke arah pencopet itu pergi.

Pengendara motor itu lalu segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Hyoyeon yang masih shock, hanya terdiam melihat pengendara motor tadi.

“Apa dia sedang mengejar pencopet itu?” tanya Hyoyeon pada dirinya sendiri.

*****

To be continued

Siapa sebenarnya pengendara motor yang menolong Hyoyeon? Akankah dompet Hyoyeon kembali? Lalu bagaimana nasib bazar sekolah besok? Nantikan kelanjutannya di We Are Super Generation Part 5.

Buat reader, jangan lupa kasih komen ya. Komentar kalian sangat aku tunggu sebagai bahan pertimbangan untuk cerita selanjutnya. At last, gomawo chingu :)

Kamus :
Sajang = ketua / kepala sekolah
Yeoja = perempuan / gadis
Chingudeul =  teman teman
Songsaengnim = bapak / ibu guru
Namja = laki laki
Yaa = hei
Ne = ya / iya / apa
Aniyo = tidak
Mian = maaf
Mianhae = maaf
Gomawo = terima kasih
Jinjjayo = benarkah
Joa = baiklah
Hyung = kakak laki laki (untuk sesama laki laki)
Fighting = semangat / berjuang
Kajja = ayo pergi
Cheonggyecheon Stream Park = taman rekreasi yang terletak di tengah kota Seoul
Chukhae = selamat
Namjachingu = pacar (teman dekat laki laki)
Yeojachingu = pacar (teman dekat perempuan)
Sajangnim = pak ketua / kepala sekolah
Ara = apa kau mengerti
Ne, arassoyo = baik, aku mengerti
Odiga = pergi ke mana
Ottoke = bagaimana ini
Ye = iya / ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar