Main Cast : Girls Generation (Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona, dan Seohyun)
Another Cast : Super Junior (Leeteuk, Heechul, Sungmin, Siwon, Eunhyuk, Donghae, Yesung, Kibum, Kyuhyun, Shindong, dan Ryeowook)
Genre : Drama, Friendship, Romantic
Type : Sequel
*Annyeong yeorobeun, ini adalah fanfic pertamaku. Kalau berkenan silakan dibaca, kalau nggak juga nggak papa. Kalau bisa kasih komen ya. Gomawo :)
~IF WE’RE BRAVE TO SAY “GOOD BYE”, LIFE
WILL REWARD US WITH A NEW “HELLO”~
Di pantai
Heechul, Sungmin, Yesung, dan Siwon sedang berbincang sambil sesekali
bercanda. Tak jauh dari mereka Tiffany sedang berjalan ke arah mereka sembari
mengucapkan kata kata semangat untuk dirinya sendiri.
“Hhh, tarik napas dalam dalam. Kau pasti bisa melakukannya. Fanny,
tunjukkan keberanianmu. Hwaiting!” serunya.
Tiffany pun mengampiri Heechul dan kawan kawan.
“Permisi, apa aku boleh meminjam Siwon sebentar?” tanyanya.
“Memangnya ada apa?” tanya Heechul.
“Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengannya. Apa boleh?”
“Ne? Eeh, baiklah,” ucap Siwon. Ia pun berdiri dan berjalan
mengikuti Tiffany.
Mereka berhenti di bawah pohon kelapa yang berada di samping bungalow.
Tiffany menarik napasnya dalam dalam. Lalu ia mulai bicara.
“Sebenarnya aku..” ucapnya.
“Sebenarnya?”
“Sebenarnya aku hanya ingin mengatakan kalau, aku menyukaimu. Ani,
bukan hanya suka, tapi aku mencintaimu,” ucap Tiffany.
“Kau berbeda dengan namja yang lain. Kau tak pernah mengataiku aneh
ataupun menertawakanku. Kau sangat baik padaku. Karena itulah aku menyukaimu.
Siwon-ah, jeongmal saranghaeyo. Sekarang terserah padamu, aku hanya
ingin menyatakan perasaanku yang sebenarnya. Aku tak ingin memendamnya lebih
lama lagi,”
Siwon nampak terkejut mendengar perkataan Tiffany. Ia sama sekali tak
menyangka yeoja di depannya ini akan menyatakan perasaannya. Sejenak dia
terdiam. Lalu senyum lambat laun menghiasi wajahnya yang tampan.
“Aku tidak tahu harus mengatakan apa,” ucap Siwon lembut.
“Jujur, ini pertama kalinya ada seorang yeoja yang menyatakan
perasaannya padaku terlebih dulu. Biasanya, akulah yang pertama menyatakan
perasaanku,” lanjutnya.
“Kurasa yang kau lakukan ini sangat menarik,”
“Benarkah?” tanya Tiffany. Siwon pun mengangguk. Ia lalu menarik napas.
“Sebenarnya aku menyukai gadis lain. Tapi sepertinya gadis itu tak
mempunyai perasaan yang sama denganku. Tiffany, kau adalah gadis yang baik dan
cantik. Mungkin perasaanku padamu saat ini tak lebih dari sekedar teman. Tapi
kurasa aku bisa mencobanya,”
“Mencoba?”
“Maksudku kita bisa mencobanya,”
“Mencoba apa?” tanya Tiffany yang bingung dengan perkataan Siwon.
“Mungkin kita bisa menjadi kekasih. Tak ada salahnya dicoba. Lagipula kau
juga ingin aku jadi namjachingu-mu kan?” Tiffany terkejut mendengar
ucapan Siwon.
Sekarang ia memberanikan diri untuk menatap mata Siwon. Siwon pun menatap
mata Tiffany, lalu meraih tangannya.
“Jadi, apa kita pacaran?” tanya Tiffany.
“Menurutmu bagaimana?” Senyum pun perlahan menghiasi wajah Tiffany.
“Gomawo,” ucapnya sembari memeluk Siwon.
Seorang yeoja berdiri tak jauh dari mereka. Yeoja itu adalah
Yuri. Nampaknya Yuri telah mendengar percakapan mereka.
Matanya terlihat berair dan memerah. Mungkin ia hendak menangis. Ia lalu
menarik napasnya dalam dalam sambil memandang ke atas. Perlahan ia berjalan ke
arah bungalow. Tapi bukannya masuk ke dalam bungalow, ia malah
memilih untuk menyusuri pantai.
Yuri berdiri sendirian di tepi pantai. Dari arah belakang seorang namja
nampak berjalan mendekatinya.
“Siapa yang ingin menangis? Aku tidak ingin menangis kok,” ucap Yuri sembari berjalan dan mencari tempat
untuk duduk.
“Kau tidak perlu berbohong padaku. Aku sudah melihat semuanya. Kau menyukai
Siwon kan?” seru Donghae. Ia pun mengikuti Yuri dan duduk.
“Itu kan bukan urusanmu,” ucap Yuri.
“Memang bukan. Sudah, menangislah agar perasaanmu lebih tenang. Jangan khawatir,
aku tak akan mengatakannya pada siapapun,”
Perlahan air mata mulai membasahi pipi Yuri.
“Luapkan semua kesedihanmu dan menangislah dengan keras,” seru Donghae. Tangisan
Yuri pun menjadi lebih keras. Isak tangisnya tak lagi bisa terbendung. Donghae
yang mengetahui kondisi Yuri pun, menarik Yuri untuk bersandar di pundaknya dan
membiarkannya menangis sampai puas.
Setelah satu jam menangis, Yuri pun tertidur. Karena langit sudah gelap,
Donghae memutuskan untuk membawa Yuri kembali ke bungalow. Ia tidak tega
meninggalkan gadis itu sendirian. Donghae pun menggendong Yuri dan membawanya
kembali.
***
Keesokan paginya
Sinar matahari yang menembus kaca jendela perlahan membangunkan Yuri dari
tidur panjangnya. Ia pun bangkit dan berjalan ke tepi ranjang.
“Kau sudah bangun,” ucap Sooyoung setelah melihat Yuri duduk di tepi
ranjang.
“Bagaimana ceritanya aku bisa sampai di sini?” tanya Yuri yang menyadari
kalau semalam ia tak ada di kamar.
“Donghae yang membawamu. Dia bilang kau ketiduran di pantai, karena
kasihan, ia membawamu ke sini,” seru Sooyoung.
“Kau cepatlah mandi, lalu turun untuk sarapan,”
“Ne,” Sooyoung lalu berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga.
Yuri pun bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
“Hhh, dasar bodoh! Babo, babo, babo!” serunya sambil memukul
kepalanya.
“Kau berhutang lagi kan padanya. Aish,” ucapnya sembari mengacak
acak rambutnya yang panjang.
Di ruang makan
9 Yeoja dan Namja eleven sedang menyantap menu sarapan mereka
sambil mengobrol.
“Chingudeul, bagaimana kalau setelah selesai sarapan kita pergi
jalan jalan,” ucap Jessica di tengah obrolan.
“Boleh juga. Ada satu tempat yang ingin sekali ku kunjungi. Setelah ini aku
akan meminta Penjaga Choi untuk menyiapkan mini bus,” ucap Sungmin.
“Tidak perlu. Kita jalan jalannya naik sepeda saja,” ucap Jessica.
“Kalau naik sepeda, pasti lelah. Tempatnya kan jauh,”
“Kita jalan jalannya di sekitar pantai dan bungalow ini saja. Kan
juga banyak tempat tempat indah yang bisa kita lihat,”
“Joseumnida,” seru Namja eleven dan 9 Yeoja serentak,
kecuali Taeyeon yang sejak tadi hanya diam.
Setelah selesai sarapan Leeteuk meminta Penjaga Choi menyiapkan sepeda
untuk mereka berdua puluh. Sedangkan yang lainnya menunggu di depan bungalow.
“Sica, kau ini bodoh ya. Taeyeon kan tidak bisa mengendarai sepeda,” ucap
Yoona pelan agar tak ada yang mendengar.
“Astaga, aku lupa. Aduh, bagaimana ini?”
“Molla,”
“Taeng, mianhae. Aku lupa kalau kau tak bisa mengendarai sepeda,”
ucap Jessica dengan nada penuh penyesalan.
“Tak apa. Aku kan bisa menuntun sepedanya,”
“Apa benar tidak apa apa?”
“Ne,” ucap Taeyeon sembari mengangguk.
9 Yeoja dan Namja eleven
pun pergi jalan jalan dengan mengendarai sepeda. Taeyeon yang tak bisa
mengendarai sepeda hanya berjalan sambil menuntun sepedanya. Leeteuk yang
melihat Taeyeon pun merasa heran.
“Taeyeon-ah, kenapa kau tak mengayuh sepedamu?” tanya Leeteuk.
“Aku tak bisa mengendarainya,” gumam Taeyeon.
“Mwo? Aku tak bisa mendengarmu,”
“Aku tak bisa mengendarainya,” ucap Taeyeon.
“Apa kau senang?” ucap Taeyeon lagi sambil cemberut. Leeteuk ingin sekali
tertawa mendengar ucapan Taeyeon. Tapi ia berusaha menahannya.
“Kau pasti bercanda kan?”
“Tidak, aku sungguh sungguh,”
“Kau kan sudah SMU masa tidak bisa mengendarai sepeda,”
“Itu karena waktu kecil saat belajar mengendarai sepeda aku jatuh dan
terluka. Sejak itu aku tidak mau lagi mengendarainya,”
“Sekarang apa kau masih tidak mau?”
“Aku sih mau saja, tapi aku kan tidak bisa,”
“Kalau ku ajari, kau mau tidak?”
“Mwo? Apa kau serius?”
“Tentu saja. Jadi bagaimana? Mau ku ajari tidak?” tanya Leeteuk lagi.
Taeyeon pun mengangguk dan tersenyum.
Pagi itu pun mereka lewati bersama. Leeteuk dengan sabar mengajari Taeyeon. Walaupun Taeyeon berkali kali jatuh, ia tetap semangat belajar.
Di tempat lain
Sunny yang teringat sesuatu tiba tiba menghentikan sepedanya.
“Kenapa kau berhenti?” tanya Hyoyeon yang bingung melihat Sunny berhenti
tiba tiba.
“Aku baru ingat. Hari ini kan hari ulang tahun Taeyeon,” seru Sunny.
“Oh, pantas. Sejak tadi dia hanya diam saja. Tidak seperti biasanya,”
“Bagaimana ini? Dia pasti kesal pada kita karena tak mengingat hari ulang
tahunnya,”
“Kalau begitu kita buat pesta kejutan saja,” ucap Yuri yang sekarang
bergabung dengan mereka berdua. 9 Yeoja yang lain dan Namja eleven
pun menghampiri mereka.
“Kenapa kalian berkumpul di sini?” tanya Eunhyuk.
“Kami akan membuat pesta kejutan untuk Taeyeon,” ucap Yuri.
“Mwo? Memangnya dia ulang tahun?” Yuri, Sunny, dan Hyoyeon hanya
mengangguk.
“Kalau begitu kita harus cepat. Nanti ketahuan Taeyeon,” seru Sooyoung.
“Kalian tidak perlu cemas. Tadi kulihat Teuki sedang mengajari Taeyeon
mengendarai sepeda,” ucap Ryeowook.
“Baguslah. Ayo cepat kita kembali dan menyiapkan semuanya,” seru Yoona.
Mereka semua pun mengayuh sepeda mereka dan berputar kembali ke bungalow.
***
Siang itu Hyoyeon, Jessica, Sunny, Sooyoung, Seohyun, Yoona, dan Yuri pergi
ke supermarket untuk membeli bahan makanan dan perlengkapan pesta ulang
tahun untuk Taeyeon. Tiffany dan Namja eleven tidak ikut karena mereka
harus berjaga di bungalow jika sewaktu waktu Taeyeon dan Leeteuk
kembali.
Di supermarket
Mereka bertujuh sibuk memilih bahan makanan yang akan dibeli. Untuk mempersingkat waktu mereka memutuskan untuk membagi diri ke dalam 2 kelompok. Kelompok pertama yang terdiri dari Seohyun, Yoona, dan Sooyoung mengambil snack dan biskuit. Sedangkan sisanya mengambil buah buahan dan minuman.
Setelah selesai berbelanja, mereka segera kembali ke bungalow.
Di dalam bungalow Tiffany dan Namja eleven sedang menuggu mereka sambil medekorasi ruangan. Setelah mereka bertujuh kembali, mereka juga ikut membantu menghias ruangan dengan balon dan pinata. Tak lupa mereka juga menyiapkan makanan dan minuman.
Begitu mereka membuka pintu, terdengar suara tiupan terompet dan siulan. 9 Yeoja
dan Namja eleven lalu menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Taeyeon.
“Saengil Chukhahamnida, saengil chukhahamnida, saranganeun Taeyeonnie,
saengil chukhahamnida..”
Taeyeon terlihat sangat terkejut sekaligus senang mendengar teman temannya
menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Kebahagiaan pun terpancar dari wajahnya.
“Gomawo,” serunya. 9 Yeoja pun menghampiri Taeyeon dan
memeluknya. Satu per satu dari mereka lalu mengucapkan selamat pada Taeyeon. Namja
eleven pun tak ketinggalan, mereka juga ikut mengucapkan selamat pada
Taeyeon.
Penjaga Choi juga ikut memberikan kejutan untuk Taeyeon. Ia sengaja menyiapkan pesta barbeque di pantai sebagai hadiah ulang tahun untuk Taeyeon. Sore itu pun mereka lewati bersama di pantai.
“Selamat ulang tahun ya Taeng,” seru Leeteuk saat mereka sedang berdua.
“Gomawo,” jawab Taeyeon sembari tersenyum.
***
Beberapa hari kemudian di sekolah
Siswa siswi SMU SM sedang disibukkan dengan persiapan ujian kenaikan kelas
yang akan berlangsung minggu depan. Hari itu kantin, lapangan, dan toilet yang
biasa dipenuhi murid murid nampak sepi. Sebaliknya perpustakaan yang biasanya
hanya didatangi oleh murid murid yang ‘kutu buku’, hari itu malah terlihat
ramai. Di setiap jengkal tempat pasti akan terlihat satu atau beberapa murid
yang sedang belajar, membaca buku, atau sekedar mencari buku untuk bahan
bacaan. Ini karena beberapa hari yang lalu Lee So Man Sajang sudah
mengingatkan murid murid untuk belajar dengan keras agar dapat naik kelas, dan
lulus bagi murid kelas 3.
Di bagian utara perpustakaan
9 Yeoja terlihat sedang asyik belajar. Taeyeon dan Seohyun sedang
mengerjakan soal latihan matematika, Yuri dan Sooyoung sedang membahas tentang
buku ekonomi yang baru selesai mereka baca, Yoona dan Jessica sedang sibuk
membaca buku biologi, sedangkan Hyoyeon, Tiffany, dan Sunny sedang melatih
kemampuan bahasa inggris mereka sembari mengerjakan soal latihan.
Di bagian lain perpustakaan
Namja eleven juga
sedang asyik belajar. Ada yang membaca buku, mengerjakan latihan soal,
berdiskusi, dan menghafal.
Malam hari di asrama
Seperti biasa 9 Yeoja sedang berkumpul di kamar Seohyun untuk
belajar. Di tengah aktivitas belajar mereka, Yoona tiba tiba mengungkapkan
keluh kesahnya.
“Huah, aku bisa stres kalau begini!” teriak Yoona yang langsung mengagetkan
teman temannya yang sedang asyik belajar.
“Hei, Im Yoon Ah, kau itu kenapa? Malam malam begini kau berteriak.
Mengganggu belajar ku saja,” seru Jessica kesal.
“Mianhae. Aku tidak bermaksud mengganggumu. Aku hanya sedang kesal,”
ucap Yoona sambil cemberut.
“Kesal kenapa?” tanya Sunny dan Taeyeon bersamaan. Mereka berdua pun
tertawa.
“Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu dengan Ki Bum,”
“Mwoya? Ku kira masalah penting. Ternyata.. Aish, Im Yoon Ah,
kau itu dasar,” ucap Taeyeon kesal.
“Tapi bukan hanya itu. Setiap hari belajar membuat kepala ku sakit, aku kan
juga butuh istirahat,”
“Tabahkan hatimu Yoong, hanya sebentar saja. Setelah ujian selesai, kau
bisa berkencan dengan Ki Bum-ssi dan tak perlu belajar setiap hari,” ucap Yuri
menenangkan.
“Arayo,” ucap Yoona lirih.
“Chingudeul, kita harus bersemangat. Aja aja, hwaiting!” seru
Hyoyeon.
“Ne, hwaiting!” seru yang lainnya.
***
Ujian kenaikan kelas akhirnya tiba. Sejak pagi siswa siswi SMU SM sudah
berada di depan ruang ujian masing masing, tak terkecuali 9 Yeoja. Nampaknya
mereka semua sudah siap mengikuti ujian yang akan berlangsung selama 4 hari
itu.
Kring.. kring..
Bel masuk pun berbunyi. Murid murid berbaris dengan rapi di depan ruang
ujian mereka. Setelah selesai berdoa, mereka pun masuk ke dalam ruang ujian.
Di depan salah satu ruang ujian
Sebelum masuk ke dalam ruangan, Taeyeon sempat memberikan semangat pada
teman temannya agar dapat mengerjakan soal dengan baik dan mendapat nilai
bagus.
“Chingudeul, fighting!!” serunya sembari tersenyum, lalu ia pun
masuk ke dalam ruang ujian.
***
Beberapa hari kemudian
Siswa siswi SMU SM saat ini sedang berkumpul di aula sekolah. Mereka akan
mendengarkan pengumuman hasil ujian sekaligus pidato dari Lee So Man Sajang.
“Hmm, hmm. Annyeonghaseyo yeorobeun,” sapa Lee Sajang ramah
tapi tetap menunjukkan kewibawaannya.
“Annyeonghaseyo Sajangnim,” jawab murid murid serentak dan penuh
semangat.
“Wah, hari ini kalian terlihat sangat bersemangat,”
“Saya rasa saya tau alasannya. Kalian ingin cepat cepat kembali ke rumah
dan berlibur bukan?”
“Ne, Sajangnim,”
“Baiklah, agar kalian bisa cepat pulang ke rumah, saya akan segera
mengumumkan hasil ujian minggu kemarin,” Lee So Man Sajang pun
mengumumkan hasil ujian siswa siswi mulai dari kelas 1 sampai kelas 3.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat pada kalian semua. Saya dan semua guru
serta staf pengajar di sekolah ini sangat bangga pada kalian. Ingatlah anak
anak, kalian semua adalah anak anak yang istimewa. Kalian adalah generasi
super, harta karun negeri ini. Kelak kalian akan menjadi pemimpin sekaligus
penerus bangsa ini. Karena itu jangan pernah berputus asa, teruslah belajar dan
berusaha. Baiklah, saya rasa cukup sampai di sini pidato saya hari ini. Kalian
bisa mengemasi barang barang kalian dan pulang. Selamat berlibur..” Murid murid
pun kembali ke kamar masing masing untuk berkemas.
Di depan pintu masuk asrama
Murid murid SMU SM sudah banyak yang pulang. Ada yang dijemput orangtuanya,
pulang menggunakan bus, pulang menggunakan taksi, dan ada juga yang pulang
dengan mengendarai sepeda motor. Hanya ada dua pasang namja dan yeoja
yang masih berada di sana. Mereka adalah Siwon, Tiffany, Yuri, dan Donghae.
“Kau belum pulang?” tanya Donghae. Yuri hanya mengangguk.
“Apa kau belum dijemput?”
“Hmm, kau sendiri?”
“Aku pulang naik bus,” seru Donghae.
“Lalu kenapa kau belum pulang. Sana cepat pulang, nanti keluargamu
mencarimu,” seru Yuri sembari mendorong tubuh Donghae.
“Aniyo, aku takut kau pingsan,”
“Mwo? Memangnya siapa yang mau pingsan?” tanya Yuri yang bingung
dengan ucapan Donghae.
“Lihat ke sampingmu,” Yuri pun segera melihat ke arah samping. Di sana ia
melihat Siwon dan Tiffany yang tengah asyik bercanda. Mereka terlihat sangat
mesra.
“Yaa! Kenapa kau menyuruhku melihat ke sana? Kau mau cari mati ya,” seru Yuri kesal.
“Hehehe, mian. Oh ya, Yul,”
“Apa lagi?” tanya Yuri dengan nada ketus.
“Jangan marah, aku kan hanya bercanda,”
“Yuri-ya,”
“Hmm?”
“Chukhae. Kau memang tidak mudah dikalahkan,” Yuri terkejut
mendengar ucapan Donghae. Ia lalu memandang wajah Donghae.
“Apa maksudmu?”
“Semester lalu kau berada di peringkat pertama kelas, semester ini juga,”
“Oh itu. Kau juga selamat, kau masih bertahan di peringkat kedua,”
“Tapi masih kalah darimu,”
“Aniyo, peringkat itu bukan apa apa,” ucap Yuri lagi sembari
memandang wajah Donghae. Tanpa sengaja mata mereka pun bertemu.
Deg..
“Ada apa ini? Kenapa suasananya jadi canggung?” tanya Yuri dalam
hati.
“Kurasa kau sudah dijemput. Aku pulang dulu ya. Sampai bertemu saat tahun
ajaran baru,” seru Donghae sembari melambaikan tangan dan berjalan meninggalkan
Yuri.
*****
To be continued
Penasaran dengan liburan 9 Yeoja dan Namja eleven? Nantikan kelanjutan
cerita mereka hanya di We Are Super Generation Part 7.
Buat reader, jangan lupa kasih komen ya. Komentar kalian sangat aku tunggu sebagai bahan pertimbangan untuk cerita selanjutnya. At last, gomawo chingu :)
Kamus :
Sajangnim = pak kepala sekolah
Buat reader, jangan lupa kasih komen ya. Komentar kalian sangat aku tunggu sebagai bahan pertimbangan untuk cerita selanjutnya. At last, gomawo chingu :)
Kamus :
Sajangnim = pak kepala sekolah
Yeoja = perempuan / gadis
Chingudeul = teman teman
Chingudeul = teman teman
Namja = laki laki
Yaa = hei
Ne = ya, iya / apa
Yaa = hei
Ne = ya, iya / apa
Gomawo = terima kasih
Hwaiting = semangat / berjuang
Namjachingu = pacar (teman dekat laki laki)
Aish = sial
Annyeonghaseyo yeorobeun = selamat pagi semua
Annyeonghaseyo sajangnim = selamat pagi pak kepala sekolah
Mwo = apa
Ani = bukan
Jeongmal saranghaeyo = aku sangat mencintaimu
Babo = bodoh
Josseumnida = oke
Molla = tidak tahu
Mianhae = maaf
Saengil chukhahamnida = selamat ulang tahun (formal)
Saranganeun = yang tersayang
Mwoya = apa / apa apaan kau ini
Arayo = aku mengerti
Aja aja hwaiting = ayo semangat / ayo berjuang
Fighting = semangat / berjuang
Aniyo = tidak
Mian = maaf
Chukhae = selamat
Bagus Chingu.. :)
BalasHapusLamjutkan... !!!
Unnie aku suka banget sama Yulhae couple
BalasHapusLanjutkan secepatnya ya Unnie..
udah ga sabar
Unnie..
BalasHapusTata ihidha...
Fanfic nya bagus...
Yulhae moment nya romantis...
Lanjutkan ya Unnie...
Kalo bisa ya secepatnya... :)
Annyeonghaseyo
HapusUnnie..
fanficnya bagus..
Udah ga sabar pingin baca lanjutannya...
Hwaiting...
ya Unnie...
Gumawo.. :)
gomawo chingu :)
BalasHapuspasti aku lanjutin kok . ditunggu aja ya ^^
Ne,
HapusDi usahakan jangan lama ya chingu..
Udah ga sabar pengen baca lanjutannya.. :)
Unnie..
BalasHapusKapan dikeluarkan nya FF ini..?
Soalnya aku habis ini udah ga boleh buka internet..
Eonnie,, kapan yg part 7 di post ?? penasaran nich .. hehe ..
BalasHapus