Senin, 18 Juni 2012

We Are Super Generation Part 6



Main Cast : Girls Generation (Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona, dan Seohyun)

Another Cast : Super Junior (Leeteuk, Heechul, Sungmin, Siwon, Eunhyuk, Donghae, Yesung, Kibum, Kyuhyun, Shindong, dan Ryeowook)

Genre : Drama, Friendship, Romantic

Type : Sequel

*Annyeong yeorobeun, ini adalah fanfic pertamaku. Kalau berkenan silakan dibaca, kalau nggak juga nggak papa. Kalau bisa kasih komen ya. Gomawo :)

~IF WE’RE BRAVE TO SAY “GOOD BYE”, LIFE WILL REWARD US WITH A NEW “HELLO”~



Author PoV

Di pantai

Heechul, Sungmin, Yesung, dan Siwon sedang berbincang sambil sesekali bercanda. Tak jauh dari mereka Tiffany sedang berjalan ke arah mereka sembari mengucapkan kata kata semangat untuk dirinya sendiri.

“Hhh, tarik napas dalam dalam. Kau pasti bisa melakukannya. Fanny, tunjukkan keberanianmu. Hwaiting!” serunya.

Tiffany pun mengampiri Heechul dan kawan kawan.

“Permisi, apa aku boleh meminjam Siwon sebentar?” tanyanya.
“Memangnya ada apa?” tanya Heechul.


“Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengannya. Apa boleh?”
Ne? Eeh, baiklah,” ucap Siwon. Ia pun berdiri dan berjalan mengikuti Tiffany.

Mereka berhenti di bawah pohon kelapa yang berada di samping bungalow.

Tiffany menarik napasnya dalam dalam. Lalu ia mulai bicara.

“Sebenarnya aku..” ucapnya.
“Sebenarnya?”

“Sebenarnya aku hanya ingin mengatakan kalau, aku menyukaimu. Ani, bukan hanya suka, tapi aku mencintaimu,” ucap Tiffany.

“Kau berbeda dengan namja yang lain. Kau tak pernah mengataiku aneh ataupun menertawakanku. Kau sangat baik padaku. Karena itulah aku menyukaimu. Siwon-ah, jeongmal saranghaeyo. Sekarang terserah padamu, aku hanya ingin menyatakan perasaanku yang sebenarnya. Aku tak ingin memendamnya lebih lama lagi,”

Siwon nampak terkejut mendengar perkataan Tiffany. Ia sama sekali tak menyangka yeoja di depannya ini akan menyatakan perasaannya. Sejenak dia terdiam. Lalu senyum lambat laun menghiasi wajahnya yang tampan.

“Aku tidak tahu harus mengatakan apa,” ucap Siwon lembut.
“Jujur, ini pertama kalinya ada seorang yeoja yang menyatakan perasaannya padaku terlebih dulu. Biasanya, akulah yang pertama menyatakan perasaanku,” lanjutnya.

“Kurasa yang kau lakukan ini sangat menarik,”
“Benarkah?” tanya Tiffany. Siwon pun mengangguk. Ia lalu menarik napas.

“Sebenarnya aku menyukai gadis lain. Tapi sepertinya gadis itu tak mempunyai perasaan yang sama denganku. Tiffany, kau adalah gadis yang baik dan cantik. Mungkin perasaanku padamu saat ini tak lebih dari sekedar teman. Tapi kurasa aku bisa mencobanya,”

“Mencoba?”
“Maksudku kita bisa mencobanya,”

“Mencoba apa?” tanya Tiffany yang bingung dengan perkataan Siwon.

“Mungkin kita bisa menjadi kekasih. Tak ada salahnya dicoba. Lagipula kau juga ingin aku jadi namjachingu-mu kan?” Tiffany terkejut mendengar ucapan Siwon.

Sekarang ia memberanikan diri untuk menatap mata Siwon. Siwon pun menatap mata Tiffany, lalu meraih tangannya.

“Jadi, apa kita pacaran?” tanya Tiffany.
“Menurutmu bagaimana?” Senyum pun perlahan menghiasi wajah Tiffany.

Gomawo,” ucapnya sembari memeluk Siwon.


Seorang yeoja berdiri tak jauh dari mereka. Yeoja itu adalah Yuri. Nampaknya Yuri telah mendengar percakapan mereka.

Matanya terlihat berair dan memerah. Mungkin ia hendak menangis. Ia lalu menarik napasnya dalam dalam sambil memandang ke atas. Perlahan ia berjalan ke arah bungalow. Tapi bukannya masuk ke dalam bungalow, ia malah memilih untuk menyusuri pantai.

Yuri berdiri sendirian di tepi pantai. Dari arah belakang seorang namja nampak berjalan mendekatinya.


“Kalau ingin menangis, menangis saja,” ucap namja itu yang tak lain adalah Donghae.

“Siapa yang ingin menangis? Aku tidak ingin menangis kok,” ucap Yuri sembari berjalan dan mencari tempat untuk duduk.
“Kau tidak perlu berbohong padaku. Aku sudah melihat semuanya. Kau menyukai Siwon kan?” seru Donghae. Ia pun mengikuti Yuri dan duduk.

“Itu kan bukan urusanmu,” ucap Yuri.
“Memang bukan. Sudah, menangislah agar perasaanmu lebih tenang. Jangan khawatir, aku tak akan mengatakannya pada siapapun,”

Perlahan air mata mulai membasahi pipi Yuri.

“Luapkan semua kesedihanmu dan menangislah dengan keras,” seru Donghae. Tangisan Yuri pun menjadi lebih keras. Isak tangisnya tak lagi bisa terbendung. Donghae yang mengetahui kondisi Yuri pun, menarik Yuri untuk bersandar di pundaknya dan membiarkannya menangis sampai puas.

Setelah satu jam menangis, Yuri pun tertidur. Karena langit sudah gelap, Donghae memutuskan untuk membawa Yuri kembali ke bungalow. Ia tidak tega meninggalkan gadis itu sendirian. Donghae pun menggendong Yuri dan membawanya kembali.

***

Keesokan paginya

Sinar matahari yang menembus kaca jendela perlahan membangunkan Yuri dari tidur panjangnya. Ia pun bangkit dan berjalan ke tepi ranjang.

“Kau sudah bangun,” ucap Sooyoung setelah melihat Yuri duduk di tepi ranjang.

“Bagaimana ceritanya aku bisa sampai di sini?” tanya Yuri yang menyadari kalau semalam ia tak ada di kamar.

“Donghae yang membawamu. Dia bilang kau ketiduran di pantai, karena kasihan, ia membawamu ke sini,” seru Sooyoung.
“Kau cepatlah mandi, lalu turun untuk sarapan,”

Ne,” Sooyoung lalu berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga. Yuri pun bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

“Hhh, dasar bodoh! Babo, babo, babo!” serunya sambil memukul kepalanya.
“Kau berhutang lagi kan padanya. Aish,” ucapnya sembari mengacak acak rambutnya yang panjang.


Di ruang makan

9 Yeoja dan Namja eleven sedang menyantap menu sarapan mereka sambil mengobrol.

Chingudeul, bagaimana kalau setelah selesai sarapan kita pergi jalan jalan,” ucap Jessica di tengah obrolan.
“Boleh juga. Ada satu tempat yang ingin sekali ku kunjungi. Setelah ini aku akan meminta Penjaga Choi untuk menyiapkan mini bus,” ucap Sungmin.

“Tidak perlu. Kita jalan jalannya naik sepeda saja,” ucap Jessica.
“Kalau naik sepeda, pasti lelah. Tempatnya kan jauh,”

“Kita jalan jalannya di sekitar pantai dan bungalow ini saja. Kan juga banyak tempat tempat indah yang bisa kita lihat,”
Joseumnida,” seru Namja eleven dan 9 Yeoja serentak, kecuali Taeyeon yang sejak tadi hanya diam.

Setelah selesai sarapan Leeteuk meminta Penjaga Choi menyiapkan sepeda untuk mereka berdua puluh. Sedangkan yang lainnya menunggu di depan bungalow.

“Sica, kau ini bodoh ya. Taeyeon kan tidak bisa mengendarai sepeda,” ucap Yoona pelan agar tak ada yang mendengar.
“Astaga, aku lupa. Aduh, bagaimana ini?”
Molla,”

“Taeng, mianhae. Aku lupa kalau kau tak bisa mengendarai sepeda,” ucap Jessica dengan nada penuh penyesalan.
“Tak apa. Aku kan bisa menuntun sepedanya,”
“Apa benar tidak apa apa?”
Ne,” ucap Taeyeon sembari mengangguk.

 9 Yeoja dan Namja eleven pun pergi jalan jalan dengan mengendarai sepeda. Taeyeon yang tak bisa mengendarai sepeda hanya berjalan sambil menuntun sepedanya. Leeteuk yang melihat Taeyeon pun merasa heran.

“Taeyeon-ah, kenapa kau tak mengayuh sepedamu?” tanya Leeteuk.
“Aku tak bisa mengendarainya,” gumam Taeyeon.
Mwo? Aku tak bisa mendengarmu,”
“Aku tak bisa mengendarainya,” ucap Taeyeon.
“Apa kau senang?” ucap Taeyeon lagi sambil cemberut. Leeteuk ingin sekali tertawa mendengar ucapan Taeyeon. Tapi ia berusaha menahannya.

“Kau pasti bercanda kan?”
“Tidak, aku sungguh sungguh,”
“Kau kan sudah SMU masa tidak bisa mengendarai sepeda,”
“Itu karena waktu kecil saat belajar mengendarai sepeda aku jatuh dan terluka. Sejak itu aku tidak mau lagi mengendarainya,”

“Sekarang apa kau masih tidak mau?”
“Aku sih mau saja, tapi aku kan tidak bisa,”
“Kalau ku ajari, kau mau tidak?”
Mwo? Apa kau serius?”
“Tentu saja. Jadi bagaimana? Mau ku ajari tidak?” tanya Leeteuk lagi. Taeyeon pun mengangguk dan tersenyum.


Pagi itu pun mereka lewati bersama. Leeteuk dengan sabar mengajari Taeyeon. Walaupun Taeyeon berkali kali jatuh, ia tetap semangat belajar.


Di tempat lain

Sunny yang teringat sesuatu tiba tiba menghentikan sepedanya.

“Kenapa kau berhenti?” tanya Hyoyeon yang bingung melihat Sunny berhenti tiba tiba.
“Aku baru ingat. Hari ini kan hari ulang tahun Taeyeon,” seru Sunny.
“Oh, pantas. Sejak tadi dia hanya diam saja. Tidak seperti biasanya,”

“Bagaimana ini? Dia pasti kesal pada kita karena tak mengingat hari ulang tahunnya,”
“Kalau begitu kita buat pesta kejutan saja,” ucap Yuri yang sekarang bergabung dengan mereka berdua. 9 Yeoja yang lain dan Namja eleven pun menghampiri mereka.

“Kenapa kalian berkumpul di sini?” tanya Eunhyuk.
“Kami akan membuat pesta kejutan untuk Taeyeon,” ucap Yuri.

Mwo? Memangnya dia ulang tahun?” Yuri, Sunny, dan Hyoyeon hanya mengangguk.

“Kalau begitu kita harus cepat. Nanti ketahuan Taeyeon,” seru Sooyoung.
“Kalian tidak perlu cemas. Tadi kulihat Teuki sedang mengajari Taeyeon mengendarai sepeda,” ucap Ryeowook.

“Baguslah. Ayo cepat kita kembali dan menyiapkan semuanya,” seru Yoona. Mereka semua pun mengayuh sepeda mereka dan berputar kembali ke bungalow.

***

Siang itu Hyoyeon, Jessica, Sunny, Sooyoung, Seohyun, Yoona, dan Yuri pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan dan perlengkapan pesta ulang tahun untuk Taeyeon. Tiffany dan Namja eleven tidak ikut karena mereka harus berjaga di bungalow jika sewaktu waktu Taeyeon dan Leeteuk kembali.

Di supermarket


Mereka bertujuh sibuk memilih bahan makanan yang akan dibeli. Untuk mempersingkat waktu mereka memutuskan untuk membagi diri ke dalam 2 kelompok. Kelompok pertama yang terdiri dari Seohyun, Yoona, dan Sooyoung mengambil snack dan biskuit. Sedangkan sisanya mengambil buah buahan dan minuman.


Setelah selesai berbelanja, mereka segera kembali ke bungalow.


Di dalam bungalow Tiffany dan Namja eleven sedang menuggu mereka sambil medekorasi ruangan. Setelah mereka bertujuh kembali, mereka juga ikut membantu menghias ruangan dengan balon dan pinata. Tak lupa mereka juga menyiapkan makanan dan minuman.


Sekitar pukul 3 sore, Taeyeon dan Leeteuk kembali ke bungalow. Saat hendak masuk ke dalam, mereka sempat merasa heran, karena bungalow terlihat sangat sepi.

Begitu mereka membuka pintu, terdengar suara tiupan terompet dan siulan. 9 Yeoja dan Namja eleven lalu menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Taeyeon.

Saengil Chukhahamnida, saengil chukhahamnida, saranganeun Taeyeonnie, saengil chukhahamnida..

Taeyeon terlihat sangat terkejut sekaligus senang mendengar teman temannya menyanyikan lagu selamat ulang tahun.  Kebahagiaan pun terpancar dari wajahnya.

Gomawo,” serunya. 9 Yeoja pun menghampiri Taeyeon dan memeluknya. Satu per satu dari mereka lalu mengucapkan selamat pada Taeyeon. Namja eleven pun tak ketinggalan, mereka juga ikut mengucapkan selamat pada Taeyeon.




 Acara ulang tahun sore itu pun dilanjutkan dengan makan bersama dan bermain pinata.



Penjaga Choi juga ikut memberikan kejutan untuk Taeyeon. Ia sengaja menyiapkan pesta barbeque di pantai sebagai hadiah ulang tahun untuk Taeyeon. Sore itu pun mereka lewati bersama di pantai.

“Selamat ulang tahun ya Taeng,” seru Leeteuk saat mereka sedang berdua.
Gomawo,” jawab Taeyeon sembari tersenyum.

***

Beberapa hari kemudian di sekolah

Siswa siswi SMU SM sedang disibukkan dengan persiapan ujian kenaikan kelas yang akan berlangsung minggu depan. Hari itu kantin, lapangan, dan toilet yang biasa dipenuhi murid murid nampak sepi. Sebaliknya perpustakaan yang biasanya hanya didatangi oleh murid murid yang ‘kutu buku’, hari itu malah terlihat ramai. Di setiap jengkal tempat pasti akan terlihat satu atau beberapa murid yang sedang belajar, membaca buku, atau sekedar mencari buku untuk bahan bacaan. Ini karena beberapa hari yang lalu Lee So Man Sajang sudah mengingatkan murid murid untuk belajar dengan keras agar dapat naik kelas, dan lulus bagi murid kelas 3.

Di bagian utara perpustakaan

9 Yeoja terlihat sedang asyik belajar. Taeyeon dan Seohyun sedang mengerjakan soal latihan matematika, Yuri dan Sooyoung sedang membahas tentang buku ekonomi yang baru selesai mereka baca, Yoona dan Jessica sedang sibuk membaca buku biologi, sedangkan Hyoyeon, Tiffany, dan Sunny sedang melatih kemampuan bahasa inggris mereka sembari mengerjakan soal latihan.

Di bagian lain perpustakaan

Namja eleven juga sedang asyik belajar. Ada yang membaca buku, mengerjakan latihan soal, berdiskusi, dan menghafal.


Malam hari di asrama

Seperti biasa 9 Yeoja sedang berkumpul di kamar Seohyun untuk belajar. Di tengah aktivitas belajar mereka, Yoona tiba tiba mengungkapkan keluh kesahnya.

“Huah, aku bisa stres kalau begini!” teriak Yoona yang langsung mengagetkan teman temannya yang sedang asyik belajar.
“Hei, Im Yoon Ah, kau itu kenapa? Malam malam begini kau berteriak. Mengganggu belajar ku saja,” seru Jessica kesal.

Mianhae. Aku tidak bermaksud mengganggumu. Aku hanya sedang kesal,” ucap Yoona sambil cemberut.
“Kesal kenapa?” tanya Sunny dan Taeyeon bersamaan. Mereka berdua pun tertawa.

“Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu dengan Ki Bum,”
Mwoya? Ku kira masalah penting. Ternyata.. Aish, Im Yoon Ah, kau itu dasar,” ucap Taeyeon kesal.

“Tapi bukan hanya itu. Setiap hari belajar membuat kepala ku sakit, aku kan juga butuh istirahat,”
“Tabahkan hatimu Yoong, hanya sebentar saja. Setelah ujian selesai, kau bisa berkencan dengan Ki Bum-ssi dan tak perlu belajar setiap hari,” ucap Yuri menenangkan.

Arayo,” ucap Yoona lirih.
Chingudeul, kita harus bersemangat. Aja aja, hwaiting!” seru Hyoyeon.

Ne, hwaiting!” seru yang lainnya.

***

Ujian kenaikan kelas akhirnya tiba. Sejak pagi siswa siswi SMU SM sudah berada di depan ruang ujian masing masing, tak terkecuali 9 Yeoja. Nampaknya mereka semua sudah siap mengikuti ujian yang akan berlangsung selama 4 hari itu.

Kring.. kring..

Bel masuk pun berbunyi. Murid murid berbaris dengan rapi di depan ruang ujian mereka. Setelah selesai berdoa, mereka pun masuk ke dalam ruang ujian.

Di depan salah satu ruang ujian

Sebelum masuk ke dalam ruangan, Taeyeon sempat memberikan semangat pada teman temannya agar dapat mengerjakan soal dengan baik dan mendapat nilai bagus.


  Chingudeul, fighting!!” serunya sembari tersenyum, lalu ia pun masuk ke dalam ruang ujian.

***

Beberapa hari kemudian

Siswa siswi SMU SM saat ini sedang berkumpul di aula sekolah. Mereka akan mendengarkan pengumuman hasil ujian sekaligus pidato dari Lee So Man Sajang.

“Hmm, hmm. Annyeonghaseyo yeorobeun,” sapa Lee Sajang ramah tapi tetap menunjukkan kewibawaannya.
Annyeonghaseyo Sajangnim,” jawab murid murid serentak dan penuh semangat.

“Wah, hari ini kalian terlihat sangat bersemangat,”
“Saya rasa saya tau alasannya. Kalian ingin cepat cepat kembali ke rumah dan berlibur bukan?”
Ne, Sajangnim,”

“Baiklah, agar kalian bisa cepat pulang ke rumah, saya akan segera mengumumkan hasil ujian minggu kemarin,” Lee So Man Sajang pun mengumumkan hasil ujian siswa siswi mulai dari kelas 1 sampai kelas 3.

“Sekali lagi saya ucapkan selamat pada kalian semua. Saya dan semua guru serta staf pengajar di sekolah ini sangat bangga pada kalian. Ingatlah anak anak, kalian semua adalah anak anak yang istimewa. Kalian adalah generasi super, harta karun negeri ini. Kelak kalian akan menjadi pemimpin sekaligus penerus bangsa ini. Karena itu jangan pernah berputus asa, teruslah belajar dan berusaha. Baiklah, saya rasa cukup sampai di sini pidato saya hari ini. Kalian bisa mengemasi barang barang kalian dan pulang. Selamat berlibur..” Murid murid pun kembali ke kamar masing masing untuk berkemas.


Di depan pintu masuk asrama

Murid murid SMU SM sudah banyak yang pulang. Ada yang dijemput orangtuanya, pulang menggunakan bus, pulang menggunakan taksi, dan ada juga yang pulang dengan mengendarai sepeda motor. Hanya ada dua pasang namja dan yeoja yang masih berada di sana. Mereka adalah Siwon, Tiffany, Yuri, dan Donghae.

“Kau belum pulang?” tanya Donghae. Yuri hanya mengangguk.
“Apa kau belum dijemput?”
“Hmm, kau sendiri?”
“Aku pulang naik bus,” seru Donghae.
“Lalu kenapa kau belum pulang. Sana cepat pulang, nanti keluargamu mencarimu,” seru Yuri sembari mendorong tubuh Donghae.

Aniyo, aku takut kau pingsan,”
Mwo? Memangnya siapa yang mau pingsan?” tanya Yuri yang bingung dengan ucapan Donghae.
“Lihat ke sampingmu,” Yuri pun segera melihat ke arah samping. Di sana ia melihat Siwon dan Tiffany yang tengah asyik bercanda. Mereka terlihat sangat mesra.

Yaa! Kenapa kau menyuruhku melihat ke sana? Kau mau cari mati ya,” seru Yuri kesal.
“Hehehe, mian. Oh ya, Yul,”
“Apa lagi?” tanya Yuri dengan nada ketus.
“Jangan marah, aku kan hanya bercanda,”
“Yuri-ya,”
“Hmm?”
Chukhae. Kau memang tidak mudah dikalahkan,” Yuri terkejut mendengar ucapan Donghae. Ia lalu memandang wajah Donghae.
“Apa maksudmu?”
“Semester lalu kau berada di peringkat pertama kelas, semester ini juga,”
“Oh itu. Kau juga selamat, kau masih bertahan di peringkat kedua,”
“Tapi masih kalah darimu,”
Aniyo, peringkat itu bukan apa apa,” ucap Yuri lagi sembari memandang wajah Donghae. Tanpa sengaja mata mereka pun bertemu.

Deg..
Ada apa ini? Kenapa suasananya jadi canggung?” tanya Yuri dalam hati.

“Kurasa kau sudah dijemput. Aku pulang dulu ya. Sampai bertemu saat tahun ajaran baru,” seru Donghae sembari melambaikan tangan dan berjalan meninggalkan Yuri.

*****

To be continued

Penasaran dengan liburan 9 Yeoja dan Namja eleven? Nantikan kelanjutan cerita mereka hanya di We Are Super Generation Part 7.

Buat reader, jangan lupa kasih komen ya. Komentar kalian sangat aku tunggu sebagai bahan pertimbangan untuk cerita selanjutnya. At last, gomawo chingu :)

Kamus :
Sajangnim = pak kepala sekolah
Yeoja = perempuan / gadis
Chingudeul =  teman teman
Namja = laki laki
Yaa = hei
Ne = ya, iya / apa
Gomawo = terima kasih
Hwaiting = semangat / berjuang
Namjachingu = pacar (teman dekat laki laki)
Aish = sial
Annyeonghaseyo yeorobeun = selamat pagi semua
Annyeonghaseyo sajangnim = selamat pagi pak kepala sekolah
Mwo = apa
Ani = bukan
Jeongmal saranghaeyo = aku sangat mencintaimu
Babo = bodoh
Josseumnida = oke
Molla = tidak tahu
Mianhae = maaf
Saengil chukhahamnida = selamat ulang tahun (formal)
Saranganeun = yang tersayang
Mwoya = apa / apa apaan kau ini
Arayo = aku mengerti
Aja aja hwaiting = ayo semangat / ayo berjuang
Fighting = semangat / berjuang
Aniyo = tidak
Mian = maaf
Chukhae = selamat

8 komentar:

  1. Bagus Chingu.. :)
    Lamjutkan... !!!

    BalasHapus
  2. Unnie aku suka banget sama Yulhae couple
    Lanjutkan secepatnya ya Unnie..
    udah ga sabar

    BalasHapus
  3. Unnie..
    Tata ihidha...
    Fanfic nya bagus...
    Yulhae moment nya romantis...
    Lanjutkan ya Unnie...
    Kalo bisa ya secepatnya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Annyeonghaseyo
      Unnie..
      fanficnya bagus..
      Udah ga sabar pingin baca lanjutannya...
      Hwaiting...
      ya Unnie...
      Gumawo.. :)

      Hapus
  4. gomawo chingu :)
    pasti aku lanjutin kok . ditunggu aja ya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ne,
      Di usahakan jangan lama ya chingu..
      Udah ga sabar pengen baca lanjutannya.. :)

      Hapus
  5. Unnie..
    Kapan dikeluarkan nya FF ini..?
    Soalnya aku habis ini udah ga boleh buka internet..

    BalasHapus
  6. Eonnie,, kapan yg part 7 di post ?? penasaran nich .. hehe ..

    BalasHapus