Sebuah
kebetulankah namanya jika Tuhan memertemukan kita? Masih kebetulankah jika
dalam setiap kesempatan kita selalu bertemu meski tak saling memandang? Dimana
letak kesalahannya? Dimana letak kebenarannya? Apakah salah jika kamu menyayangiku
saat aku sedang tak berminat dengan yang mereka sebut cinta? Apakah salah jika
aku menyayangimu saat kamu mulai meragu? Apakah salah jika kita jatuh cinta di
saat yang tak tepat? Di saat salah satu di antara kita tak sempat memikirkan
rasa. Di saat salah satu di antara kita merasa lelah berjuang. Di saat salah
satu dari kita bimbang.
Bohong jika aku
berkata sudah melupakanmu. Kamu tak pernah benar benar hilang dari pikiranku. Kamu
selalu punya cara sendiri untuk muncul di saat yang tak terduga. Kamu seperti
medan magnet yang menarikku jauh ke dalam perasaan. Kamu mungkin tak pernah
tahu saat kamu berjalan bersama teman temanmu melewatiku, aku akan menunduk
sembari tersenyum malu. Dan ketika kamu sudah menghilang di balik lorong, aku akan
berbalik dan memandangi bayanganmu.
Hidup terus
berjalan, dan yang kutahu Tuhan sudah membawaku pergi jauh dari kehidupanmu. Terkadang
aku berpikir ”apakah kamu masih mengingat kita dulu?”. pertanyaan itu terus
berulang dalam otakku tiap kali tanpa sengaja kita bertemu, meski hanya sekadar
berpapasan. Tak ada yang berubah dari kamu. Kamu masih semenyenangkan seperti
dulu, kurasa. Aku pun masih sepemalu dulu. Hmm, mungkin sedikit lebih berani
dari terakhir kali kita benar benar saling bicara dari hati ke hati. Entahlah,
yang pasti tahun sudah berganti, begitu juga dengan bulan, dan masa lalu tak
akan pernah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar