Selasa, 17 April 2012

We Are Super Generation Part 2



Main Cast : Girls Generation (Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona, dan Seohyun)

Another Cast : Super Junior (Leeteuk, Heechul, Sungmin, Siwon, Eunhyuk, Donghae, Yesung, Kibum, Kyuhyun, Shindong, dan Ryeowook)

Genre : Drama, Friendship, Romantic

Type : Sequel

*Annyeong yeorobeun, ini adalah fanfic pertamaku. Kalau berkenan silakan dibaca, kalau nggak juga nggak papa. Kalau bisa kasih komen ya. Gomawo :)



Author POV

Keesokan harinya di SMU SM

Siang itu lorong sekolah yang biasanya sepi, terlihat dipenuhi siswa siswi yang sedang membaca pengumuman di mading. Mereka berdesak desakkan hanya untuk membaca pengumuman tersebut.

DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI VALENTINE TANGGAL 14 FEBRUARI NANTI, SEKOLAH MENGADAKAN KOMPETISI MENULIS ESAI YANG BERTEMA CINTA. SEMUA MURID HARUS IKUT BERPARTISIPASI DALAM KOMPETISI INI. ESAI DIKUMPULKAN DI KETUA KELAS MASING MASING, PALING LAMBAT TANGGAL 12 FEBRUARI.

TERTANDA
LEE SO MAN SAJANG


Di bagian selatan lorong sekolah

Setelah membaca pengumuman di mading, 9 Yeoja, kecuali Taeyeon, Yoona, dan Jessica, berkumpul. Mereka berkumpul untuk membicarakan kompetisi esai yang baru saja diumumkan.

“Hhh, ternyata benar dugaanku. Lee Sajang tak akan membiarkan kita bersenang senang begitu saja. Lihat, sekarang kita malah mendapat tugas untuk membuat esai,” keluh Sooyoung.
“Sooyoung-ah, itu bukan tugas, tapi kompetisi,” ucap Seohyun.
“Sama sajalah. Intinya minggu ini kita tidak bisa bersantai,”

“Kalau dipikirkan lagi, kompetisi ini menyenangkan juga loh,” kali ini giliran Hyoyeon yang bicara.
“Menyenangkan bagaimana?” tanya Yuri dan Tiffany bersamaan.
“Tema esai kali ini kan tentang cinta. Kita semua kan pasti pernah merasakannya. Jadi pasti lebih mudah,” jelas Hyoyeon.
“Aku belum pernah,”
“Kan tidak harus cinta antara yeoja dan namja. Cinta antara anak dan orangtua atau cinta antar saudara kan juga bisa,,” ucap Sunny.
“Wah, Sunny-ah, kau pintar sekali,”
“Kau baru tahu ya. Aku kan dari dulu memang sudah pintar,”

“Ngomong ngomong, Yoona, Taeyeon, dan Jessica di mana? Sejak tadi aku tidak melihat mereka,” tanya Yuri.
“Tidak tahu. Pagi pagi sekali mereka sudah pergi,”
“Mungkin mereka sedang rapat. Mereka kan terpilih sebagai panitia perayaan valentine,” ucap Seohyun.
“Aa, benar juga,”


Di ruang Kepala Sekolah

Murid murid yang terpilih sebagai panitia perayaan valentine sedang berkumpul di ruangan tersebut untuk membicarakan rencana perayaan valentine minggu depan.

“Jadi, bagaimana rencana perayaan valentine minggu depan?” tanya Lee Sajang.
“Sesuai dengan rencana semula, kami akan mempersiapkan sebuah pesta untuk merayakan hari kasih sayang tersebut,” jawab Yunho.
“Setiap murid wajib hadir pada pesta tersebut. Pesta akan dilaksanakan pada hari Selasa pukul 7 malam di aula SMU SM. Nanti juga akan ada penampilan dari beberapa murid untuk mengisi acara pesta minggu depan,” sambungnya.

“Penampilan?”
“Ne, Sajangnim. Perwakilan klub musik dan dance nanti akan menyuguhkan beberapa penampilan untuk mengisi acara tersebut,” ucap Donghae.

“Lalu bagaimana dengan dresscode-nya?”
“Berhubung acara tersebut berlangsung pada hari sekolah, kami memutuskan untuk tidak menggunakan dresscode. Semua siswa dan siswi bebas menggunakan pakaian apa saja. Boleh formal maupun semi formal, dengan catatan pakaian mereka masih dalam batas wajar, yaitu sopan dan tidak berlebihan,” jawab Jessica.

“Selain itu, untuk masalah pasangan kencan, kami rasa tidak perlu. Mengingat jumlah siswa dan siswi di sekolah ini tidak seimbang. Kami takut jika mengharuskan membawa pasangan, malah banyak yang tidak datang,”

“Dan untuk masalah makanan, tukang masak sekolah akan menyiapkan hidangan yang istimewa untuk acara minggu depan,”

“Bagus sekali, ternyata kalian bekerja dengan sangat baik dan cepat. Tidak salah saya menunjuk kalian sebagai panitia perayaan kali ini,” ucap Lee Sajang bangga.
“Kamsahamnida Sajangnim,” ucap mereka serentak.

“Saya harap kalian bisa menjalankan tugas dengan baik,”
“Ne, algaeseumnida,”

***

Beberapa hari pun berlalu. Semua siswa siswi sedang disibukkan dengan persiapan perayaan valentine yang akan segera berlangsung. Kebanyakan dari mereka sibuk membuat esai untuk diikutsertakan dalam kompetisi esai sekolah.


Malam hari di kamar Seohyun

Setelah selesai makan malam, Seohyun langsung kembali ke kamarnya. Da ingin segera menyelesaikan esai yang ia buat.

Setelah beberapa lama, esai yang ditulis Seohyun pun selesai.

Cinta, sesuatu yang sulit diungkapkan dengan kata kata. Sampai saat ini aku belum bisa memahami satu kata yang terdiri dari lima huruf itu. Kata orang, saat kita jatuh cinta, jantung kita akan berdetak dengan kencang setiap melihat orang yang kita suka. Kita juga jadi lebih sering tersenyum dan terlihat bahagia. Tapi apakah itu benar? Jawabannya aku tak tahu. Karena aku belum pernah jatuh cinta.

Merasakan getaran suka pada lawan jenis memang pernah. Tapi aku tak tahu apa itu bisa dikategorikan sebagai rasa cinta. Kurasa itu hanya sekedar rasa kagum belaka. Ya, aku mengagumi seseorang. Dia adalah seorang teman. Kami memang tidak dekat. Tapi kami saling mengenal. Aku menyukai pribadinya yang baik, pintar dan menyenangkan. Walaupun kata teman temanku yang lain, dia orangnya jahil dan sedikit menyebalkan, tapi aku tidak peduli karena aku mengaguminya. Aku ibarat seorang fan, dan dia adalah idolaku. Seorang fan akan menerima idolanya walau apapun keadaannya. Seorang fan akan selalu mengangumi idolanya walaupun idolanya sudah tidak terkenal lagi, walaupun idolanya sudah kehilangan pesonanya. Karena seorang fan hanya bertugas untuk mengagumi dan memberi semangat pada sang idola, tidak lebih dan tidak kurang.

Begitulah kira kira isi sebagian esai yang ditulis Seohyun.

Setelah membaca kembali esai yang ditulisnya, Seohyun tersenyum puas. Ia lalu mengambil sesuatu dari dalam laci meja belajarnya. Ternyata itu adalah sebuah gambar sketsa wajah seseorang. Seseorang yang mungkin Seohyun kagumi. Seseorang yang mungkin menjadi idolanya.


***

Sore hari di asrama

Seperti biasa 9 Yeoja sedang berkumpul, kali ini mereka berkumpul di kamar sang leader, Taeyeon.

“Sudah sampai mana persiapan acara valentine-nya?” tanya Hyoyeon memulai pembicaraan.
“Sudah sampai tahap akhir. Kami hanya perlu mendekorasi aula, dan mengecek persiapan murid murid yang akan tampil,” jawab Yoona.
“Apa ada yang perlu kami bantu?” tanya Sunny.
“Sejauh ini belum ada. Tapi nanti kalau ada pasti kami beritahu,” ucap Taeyeon.
“Baiklah,” ucap 9 Yeoja kompak.

Sooyoung yang sedari tadi heran melihat Jessica tidak bicara, berjalan mendekatinya.

“Sica, kau kenapa? Tumben kau diam saja,” tanya Sooyoung.
“Hasshi, hasshi,” belum sempat menjawab, Jessica sudah bersin bersin.

“Haduh, Sica, kau menebar virus,” ucap Tiffany yang kesal karena terkena cipratan bersin Jessica.
“Mianhae. Aku tidak sengaja,”
“Kalau kau sakit sebaiknya istirahat di kamar saja,” Yuri mengusulkan.
“Hmm, dari pada nanti seluruh penghuni kamar ini tertular flu,” ucap Tiffany lagi.
“Ara. Aku kembali ke kamar ya chingu,” pamit Jessica. Ia pun kembali ke kamarnya dan beristirahat.

Obrolan pun dilanjutkan kembali.

“Kasihan sekali Sica. Dia pasti kena flu karena kelelahan,” ucap Seohyun yang prihatin dengan kondisi Jessica.
“Ne, semoga saja dia cepat sembuh,” ucap Taeyeon.


Di bagian lain asrama, Namja eleven juga sedang berkumpul. Seperti biasa mereka berkumpul di kamar Kibum untuk bermain game. Karena hanya Heechul dan Kibum yang memiliki joy stick, Namja eleven harus bermain secara bergantian.

Sambil menunggu giliran, Namja eleven pun mengobrol.

“Esai kalian apa sudah selesai?” tanya Leeteuk.
“Sudah,” jawab Namja eleven serentak, kecuali Shindong dan Heechul.

“Kenapa kalian tidak menjawab? Apa esai kalian belum selesai?” tanya Leeteuk lagi.
“Hmm, aku belum mendapat inspirasi. Makanya belum selesai,” jawab Shindong.
“Kalau aku, karena terlalu sibuk menyiapkan acara valentine. Aku jadi tidak sempat untuk membuat esai,” ucap Heechul.

“Jangan begitu, walaupun sibuk atau belum mendapat inspirasi, kalian tetap harus menyelesaikan esai itu,” ucap Siwon.
“Benar, lagipula hari minggu sore kan sudah harus dikumpulkan,” kali ini giliran Kyuhyun yang bicara.
“Ne,” jawab Shindong dan Heechul bersamaan.

***

Jumat malam di ruang siaran


Yuri sedang menyiapkan laptop dan alat mixer saat tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam ruang siaran. Orang itu adalah Donghae.

“Sedang apa kau di sini?” tanya Yuri setelah melihat siapa yang datang.
“Jessica ada tidak?” tanya Donghae, tak menggubris pertanyaan Yuri.
“Sica sedang sakit flu. Hari ini dia tidak siaran. Memangnya kenapa?” ucap Yuri.
“Sebenarnya aku ingin membicarakan persiapan acara valentine. Tapi karena dia tidak ada, ya tidak jadilah,” jawab Donghae sambil berjalan ke luar ruangan.

Selang beberapa menit, Donghae kembali ke ruang siaran.

“Kenapa kau kembali kemari?” tanya Yuri yang heran melihat Donghae kembali ke ruang siaran.
“Apa kau siaran sendirian saja?” tanya Donghae, sekali lagi tak menggubris pertanyaan Yuri.
“Aku kan yang lebih dulu bertanya. Kau harus menjawab pertanyaanku dulu,” ucap Yuri kesal.
“Mian, aku kembali karena penasaran,”
“Penasaran?”
“Hmm, aku penasaran apa kau akan tetap siaran walau hanya sendiri saja?”
“Oh, itu. Tentu saja, masa hanya karena tidak ada partner, aku tidak siaran,”
“Apa kau tidak takut sendirian saja di sini? Tempat ini kan menyeramkan” ucap Donghae yang ingin menakut nakuti Yuri.
“Ap, apa maksudmu? Tempat ini biasa saja kok,” ucap Yuri yang mulai merasa takut.
“Hahaha, aku hanya bercanda. Mau kutemani siaran tidak? Daripada kau sendirian saja,” tawar Donghae.
“Memangnya kau bisa?”
“Kita kan tidak tahu kalau tidak dicoba,”
“Joseumnida. Kau kemarilah,” ucap Yuri pasrah sambil menunjuk kursi di sebelahnya.

Siaran malam itu berlangsung selama 30 menit. Setelah siaran, suasana kembali hening. Donghae-lah yang pertama bicara untuk memecah keheningan.

“Penampilanku bagus kan?” tanya Donghae dengan penuh percaya diri.
“Ya tidak buruklah untuk ukuran pemula,” ucap Yuri.
“Kau tidak usah malu Yul, bilang saja kalau aku tampil keren,”
“Iya, iya, kau tampil keren. Apa kau senang?” tanya Yuri. Mereka pun lalu tertawa.

Tidak terasa waktu sudah menujukkan pukul 9 malam. Karena terlalu lama mengobrol, Donghae pun merasa haus.

“Yuri-ya, kau tidak mau mengambilkan ku minum?”
“Minum? Oh iya, tunggu sebentar,” Yuri lalu pergi mengambil minum untuk mereka berdua.

“Cha,” ucap Yuri sembari memberikan sebotol air mineral pada Donghae.
“Apa ini?” tanya Donghae.
“Minuman,”
“Aku kan memintamu mengambilkan ku minum. Masa kau hanya memberi ku air putih. Apa tak ada yang lain? Soda ada tidak?”
“Kau itu, aku sudah berbaik hati mengambilkan mu minum. Lagipula, air putih itu sehat tahu,” ucap Yuri.

“Sudah malam, sebaiknya kita kembali ke asrama” ajak Yuri. Mereka pun kembali ke asrama.

***

Senin siang di lorong sekolah

Hari itu setelah selesai makan siang, Hyoyeon meminta Tiffany untuk menemaninya ke toilet. Tiffany menuggu Hyoyeon di depan pintu masuk toilet, yang terletak di sebelah kiri perpustakaan.

Dari arah kanan terlihat dua orang namja yang berjalan ke arah perpustakaan. Mereka adalah Kyuhyun dan Siwon. Sembari berjalan mereka pun berbincang

“Di acara valentine besok kau akan berdansa dengan siapa?” tanya Kyuhyun.
“Molla. Kalau kau sendiri bagaimana?” jawab Siwon.
“Nado molla. Tapi sebagai makhluk paling keren di sekolah kita tak boleh berdansa dengan sembarang yeoja,” ucap Kyuhyun.
“Tentu saja, standarku kan tinggi. Aku akan berdansa dengan gadis yang paling cantik di pesta besok. Dia harus mengenakan gaun yang indah dan mengurai rambutnya,” jelas Siwon.
“Wah, selera kita memang sama. Ayo kita tos,” ucap Kyuhyun sembari menepukkan tangannya dengan tangan Siwon. Mereka lalu masuk ke dalam perpustakaan.

Tiffany yang berdiri tak jauh dari mereka pun mendengar percakapan Siwon dan Kyuhyun. Setelah mendengar percakapan mereka, Tiffany terus saja tersenyum, sampai akhirnya Hyoyeon keluar dari toilet.

“Fanny, kau kenapa?” tanya Hyoyeon yang heran melihat Tiffany senyum senyum sendiri.
“A, ani. Nan gwenchana,” jawab Tiffany.
“Geurae, bwali kajja,” ajak Hyoyeon.


Malam harinya di asrama

Sejak pulang sekolah Tiffany mengunci dirinya di kamar. 9 Yeoja yang heran melihat tingkah Tiffany pun pergi menyusul Tiffany ke kamarnya.

Tok, tok, tok. Terdengar suara ketukan pintu.
“Nuguyeyo?” tanya Tiffany.
“Ini kami, 9 Yeoja,” jawab Sooyoung sembari membuka pintu dan masuk ke dalam kamar.

“Fanny, kau sedang apa?” tanya Jessica yang heran melihat kamar Tiffany, Hyoyeon, dan Taeyeon berantakan. Pakaian dan sepatu bertebaran di mana mana.
“A, aku sedang memilih gaun untuk ku pakai besok,” jawabnya.
“Yaa, kenapa kau tak mengajakku? Aku kan juga ingin memilih gaun,” ucap Yoona.
“Hmm, aku juga,” ucap Jessica.
“Chingudeul, bagaimana kalau kita memilih gaun bersama? Kalian bawa pakaian dan sepatu yang menurut kalian bagus. Lalu bawa kemari, kita akan saling membantu memilih baju,” usul Taeyeon. 9 Yeoja pun setuju. Mereka kembali ke kamar masing masing untuk mengambil pakaian dan sepatu yang menurut mereka bagus. Mereka lalu kembali ke kamar Tiffany.

“Apa kalian sudah siap?” tanya Taeyeon.
“Ne,” jawab 9 Yeoja kompak. Mereka pun saling membantu memilih baju dan sepatu. Entah ada ikatan hati atau apa, mereka semua akhirnya memilih menggunakan baju yang warnanya senada.

***


Akhirnya hari yang ditunggu tunggu pun tiba. Acara valentine malam itu dimulai pukul 7 tepat. Semua murid dan guru hadir dalam acara ini. 9 Yeoja dan Namja eleven juga datang. 9 Yeoja datang dengan gaun berwarna pastel yang senada. Mereka terlihat sangat cantik.

Setelah sampai di dalam ruang aula, Taeyeon, Yoona, dan Jessica berpamitan karena mereka harus mengurus keperluan pesta.

Malam itu pun berlalu dengan cepat. Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 19.30 KST. Siswa siswi, guru guru, serta staf pengajar semuanya sudah datang. Acara inti pun dimulai. Diawali dengan penampilan band dari klub musik, lalu penampilan dari klub dance.

Sampai pada pertengahan acara, Lee So Man Sajang, naik ke atas panggung dan mengumumkan pemenang kompetisi esai.

“Hmm, hmm. Mohon perhatiannya semua. Malam ini saya merasa sangat senang karena acara hari ini dapat berjalan dengan baik. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, malam ini saya akan mengumumkan pemenang kompetisi esai cinta sekolah. Jika pemenangnya seorang namja, saya akan menobatkannya sebagai King of Love. Dan jika pemenangnya adalah yeoja, saya akan menobatkannya sebagai Queen of Love,” jelas Lee Sajang.

“Dan pemenang pada malam hari ini adalah... Pemenangnya adalah Seo Joo Hyun dari kelas 2-1. Seohyun silakan naik ke atas panggung,” Mendengar ucapan dari Lee So Man Sajang, semua murid pun menoleh ke arah Seohyun. Seohyun tak menyadari namanya dipanggil sampai Yuri menyenggol sikunya.

“Apa?” tanyanya.
“Kau menang. Cepat naik ke atas panggung,” ucap Yuri. Seohyun pun naik ke atas panggung dalam keadaan bingung.

“Chukhahamnida Seohyun-ah,” ucap Lee Sajang sambil memberi Seohyun sebuah pin yang bertuliskan ‘uri Queen of Love’.
“Ne, Sajangnim. Kamsahamnida,” Setelah menerima pin dari Lee So Man Sajang, Seohyun kembali ke tempat berkumpulnya 9 Yeoja.

“Baiklah, tak usah berlama lama. Pesta valentine malam ini saya nyatakan dimulai, dan silakan berdansa,” ucap Lee Sajang. Semua murid lalu mencari pasangan dan berdansa.

“Seohyun-ah, chukhae,” ucap 9 Yeoja kompak.
“Ne, gomawo,”

“Aku ke toilet dulu ya,” ucap Yuri yang ternyata sedari tadi menahan diri untuk tidak buang air kecil.


Di bagian lain aula

Siwon terlihat mencari seseorang. Sejak tadi ia terus saja mondar mandir.
“Yaa, kau dimana?” ucap Siwon yang sudah lelah mencari seseorang,


Di sebelah utara aula

Seohyun sedang mengambil minuman, tiba tiba seorang namja mengulurkan tangannya ke arah Seohyun.

“Hmm, hmm. Can I have this dance?” tanya namja itu pada Seohyun.

*****

To Be Continued

Siapa sebenarnya orang yang dicari Siwon? Siapa namja yang mengajak Seohyun berdansa? Dan bagaimana kelanjutan cerita 9 Yeoja? Nantikan semuanya di We Are Super Generation Part 3.

Buat reader, jangan lupa kasih komen ya. Komentar kalian sangat aku tunggu sebagai bahan pertimbangan untuk cerita selanjutnya. At last, gomawo chingu :)

Kamus :
Sajang = ketua / kepala sekolah
Yeoja = perempuan / gadis
Chingudeul = teman teman
Sajangnim = pak / kepala sekolah
Namja = laki laki
Yaa = hei
Bwali kajja = ayo cepat pergi
Molla = tidak tahu
Chukhae = selamat
Ne = ya / iya
Ani = tidak
Kamsahamnida = terima kasih formal
Ne, algaeseumnida = baik, kami mengerti
Mian = maaf
Mianhae = maaf
Chingu = teman
Joseumnida = oke
Nado molla = aku juga tidak tahu
Nan gwenchana = aku tidak apa apa
Geurae = baiklah
Nuguyeyo = siapa
Chukhahamnida = selamat formal
Gomawo = terima kasih
Uri = kami / ku

1 komentar: